Milenianews.com, Jakarta – Seorang mahasiwa penyandang tunanetra bernama Ayu Fajar Lestari asal Kediri, Jawa Timur berhasil memperoleh prestasi hingga tingkat Nasional.
Ayu berhasil menghafal Al-Quran dan memperoleh prestasi hingga tingkat internasional. Sebagai pelajar, Ayu memiliki cita-cita yaitu ingin mengajarkan Al-Quran kepada teman-teman sesama penyendang tunanetra.
Baca juga : Khansa Nafisa : Suka Puisi dan Kerap Juara Lomba
Prestasi internasional yang berhasil ia peroleh yaitu, juara 3 musahaqah hifzh Al-Quran (HMQ) internasional di Dubai dan juara 2 MHQ kategori 30 jus pada 107’s Family Quranic Competition di Nigeria tahun 2022 lalu.
Ayu juga memberikan pesan untuk seluruh generasi muda terkhusus calon pemenang di masa depan. “Saat lomba itu jangan berpikir menang atau kalah, yang penting bisa percaya diri untuk maju ke depan,” kata Ayu mengutip dari Kompas.com, Kamis (9/2).
Sudah mulai menghafal di usia 3,5 tahun
Ayu merupakan mahasiswi semester 6 prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Dakwah di Institut Agama Islam Negeri Kediri.
Mahasiswi yang berusia 22 tahun tersebut, sudah memiliki keterbatasan fisik dalam penglihatannya sejak lahir. Sang juara itu memulai perjalanan prestasinya sejak 3,5 tahun ketika ia mendengar teman-temannya berangkat mengaji ke Taman Pendidikan Al-Quran yang tidak jauh dari rumahnya.
Ia merasa ingin seperti teman-temannya bisa belajar dan memahami agama Islam. Disisi lain kedua orang tuanya berusaha mendukung niat belajarnya meskipun memiliki keterbatasan.
“Waktu itu saya juga ingin seperti teman-teman saya. Ibu saya mencoba mengenalkan Al-Quran. Jadi saya sudah dikenalkan dengan Juz Amma di umur 3,5 tahun. Jadi mulai umur 3,5 tahun saya mulai benar-benar menghafal Al-Quran,” ungkap Ayu mengutip dari laman Pusat Prestasi Nasional.
Setiap hari Ayu menghafal Al-Quran dengan cara mendengarkan bacaan Al-Quran yang dibacakan oleh almarhum neneknya.
Sang nenek mengajarkannya untuk tidak hafal ayatnya saja, melainkan menghafalkan nomor ayat serta lafalnya. Ayu sangat berterima kasih kepada almarhum neneknya yang sudah membantunya menghafal Al-Quran.
Ia mengikuti lomba pertamanya di usia 5 tahun tepatnya di tahun 2005 lalu, yaitu lomba tartil Quran. Namun, selang dua tahun kemudian, Ayu mendapatkan cobaan karena ia mengalami tumor di matanya yang mengharuskan menjalani operasi dan berhenti sekolah selama setahun.
Pantang menyerah, perjuangannya berlanjut saat ia menimba ilmu di Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo. Ia berlatih dan mengasah kemampuannya bersama ustaz, ustazah dan teman-temannya.
Tahun 2012 lalu ia mulai menyempurnakan hafalan Al-Qurannya di pondok Pesantren Al-Baqarah, Kediri dengan bimbingan pengasuh pondok bernama Nur Hanah. Umumnya lomba yang Ayu ikuti adalah lomba Musabaqah Hifdzil Quran dan Musabaqah Tilawatul Quran.
Baca juga : KB-TK Prestasi Global-Depok Boyong 3 Piala Lomba Tari Nusantara di TMII
Lomba yang pernah dimenangkan Ayu
- Juara harapan 1 lomba Doa Tingkat Kabupaten Kediri tahun 2005 dan 2006
- Juara 2 lomba Pemilihan Da’i Cilik pada amadhan Festival Anak Shaleh tahun 2007
- Juara 1 Lomba Mengaji 1 Juz Tilawah Tingkat Kota Kediri tahun 2009
- Juara harapan 1 MHQ 10 Jus tingkat provinsi Jawa Timur tahun 2011.
- Juara lomba MHQ 10 jus tingkat Nasional dalam rangka Festival Quran Nasional di Universitas Darussalam Gontor tahun 2018
- Juara 3 MHQ internasional di Dubai
- Juara 2 MHQ kategori 30 jus pada 107’s Family Quranic Competition di Nigeria tahun 2022.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.