News  

Krisis Air Bersih di Pesantren Darul Hijrah Bukit Kukusan Segera Teratasi Berkat Dukungan Pipanisasi BMH

BMH  hadir memberikan solusi air bersih yang diperlukan oleh para santri Pesantren Darul Hijrah, Bukit Kukusan, Panceng, Gresik,  berupa  pipanisasi. (Foto: Dok BMH)

Milenianews.com, Gresik– Di tengah perjuangan panjang para santri Pesantren Darul Hijrah, Bukit Kukusan, Panceng, Gresik, untuk mendapatkan air bersih, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) hadir memberikan solusi yang dinantikan, yakni pipanisasi.

Sebelumnya, para santri di pesantren ini terpaksa membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari berwudhu, mandi, hingga konsumsi harian.

Namun, berkat dukungan para donatur, BMH kini menjalankan proyek pipanisasi sepanjang 1,1 kilometer yang akan mengalirkan air bersih langsung ke area pesantren.

Rohmat, salah seorang santri, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan ini. “Alhamdulillah, terima kasih kakak-kakak dari BMH. Insya Allah, dengan bantuan ini, kami tak perlu lagi merasa khawatir akan kebutuhan air bersih di pesantren,” ujarnya, Sabtu (26/10/2204).

Imam Muslim, kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Timur, menyatakan bahwa program ini tidak hanya menyelesaikan masalah air bersih di pesantren tetapi juga mengurangi beban ekonomi pesantren dan para santri, yang sebelumnya harus mengalokasikan biaya untuk membeli air bersih. “Santri kini dapat menjalankan ibadah dan proses belajar-mengajar tanpa terkendala kebutuhan air bersih,” tambahnya.

Baca Juga : Dampak Program Ekspedisi Kebaikan BMH di Hari Santri 2024: Meningkatkan Ketahanan Pangan Santri di Jawa Timur

Proyek pipanisasi ini diharapkan memberi dampak signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan kenyamanan para santri.

Inisiatif ini juga menjadi wujud nyata komitmen BMH dalam menyediakan fasilitas dasar yang memadai bagi generasi penerus bangsa, mendukung mereka dalam meraih pendidikan dan menjalankan ibadah dengan lebih tenang.

Program pipanisasi air bersih di Pesantren Darul Hijrah berdampak positif dalam kesehatan, ekonomi, dan pendidikan santri.

“Akses langsung ke air bersih mengurangi risiko penyakit, menekan biaya operasional yang sebelumnya digunakan untuk membeli air, dan mendukung proses belajar-mengajar yang lebih nyaman, sehingga santri dapat fokus belajar tanpa khawatir akan kebutuhan dasar mereka,” tutup Muslim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *