Korban Banjir di NTT Terus Bertambah, Sekarang 41 Orang

Milenianews.com, Kupang – Banjir bandang melanda Kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4) kemarin. Banjir dan tanah longsor yang terjadi tersebut menewaskan 41 orang.

Raditya Jati, selaku kepala pusat data, informasi dan komunikasi kebencanaan BNPB mengatakan, data tersebut sudah terkonfirmasi di lapangan.

“Korban jiwa yang meninggal dunia sebanyak 41 orang. Awalnya 44 orang, namun kami verifikasi ulang di lapangan, datanya 41 orang meninggal,” katanya mengutip Antara, Senin (4/5).

Total kerugian akibat banjir dan tanah longsor di NTT

Sementara itu, dari pendataan sampai pukul 17.00 WIB Minggu sore kemarin, terdapat sembilan orang luka-luka, 27 orang hilang dan 49 kepala keluarga (KK) terdampak.

Saat ini, masyarakat yang terdampak telah mengungsi di Balai Desa Nelelamdike. Saat ini para pengungsi masih dalam pendataan petugas.

Sedangkan kerugian material dari bencana yang terjadi ini, sangat besar. Puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele Kecamata Ile. Pemukiman di sekitar sana juga hanyut terbawa banjir.

Selain itu, lima jembatan putus dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonan Barat. Ada juga hewan ternak warga yang juga terseret air banjir, seperti Sapi.

Banjir yang melanda ini, terdampak di empat kecamatan. Yakni kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonan Timur, Kecamatan Wotan Ulumado, dan Kecamatan Adonara Barat, Nusa Tenggara Barat.

Dampak banjir bandang dan tanah longsor dirasakan di empat Kecamatan yakni Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur, Kecamatan Wotan Ulumado, dan Kecamatan Adonara Barat, Nusa Tenggara Barat.

Tujuh desa terdampak diantaranya Desa Nelelamadike, Kelurahan Waiwerang, Desa Waiburak, Desa Oyang Barang, Desa Pandai, desa Waiwadan dan Desa Duwanur.(Rifqi Firdaus)