News  

Kenapa Orang-orang tak mau Nurut saat Ditegur untuk Memakai Masker?

Ditegur Memakai masker tidak nurut

Milenianews.com, Jakarta – Masa pandemi Corona, mengharuskan masyarakat untuk menggunakan masker saat hendak mau keluar rumah. Baru-baru ini banyak sekali masyarakat yang melanggar dan ditegur untuk menggunakan masker, saat mereka berada diluar tanpa masker. Namun, mereka yang ditegur, kerap tak mau nurut meski yang menegurnya pihak aparat.

Menurut Guru Besar Psikologi UGM, Prof Koentjoro menyebut, ada beberapa kemungkinan yang mempengaruhi perilaku tersebut.

Baca Juga : Usia Berapa Anak-anak Sudah bisa Gunakan Masker?

“Ada banyak hal kalau saya perlu selidiki lebih mendalam,” katanya dikutip Detik.com, Senin (11/5).

Alasan orang tidak nurut saat ditegur untuk menggunakan masker

Foto : Seorang pak tua sangat acuh dan tidak memperdulikan orang lain yang mengimbaunya untuk memakai masker.

Prof Koentjoro, yang juga Ketua Dewan Guru Besar UGM setidaknya sekarang ada tiga kemungkinan. Pertama, bisa berkaitan dengan politik atau adanya unsur pembangkangan.

Kedua, adanya keinginan untuk mencari sensasi atau ketenaran. “Itu ada unsur pembangkangan ada hubungannya dengan politik atau tidak. Kedua, itu prank seperti yang sembako berisi sampah dan batu. Prank, ya mencari sensasi saja cari followers,” katanya.

Ketiga, berkaitan dengan adanya kesalahan asuhan. Dimana hal ini berkaitan dengan watak seseorang yang merasa paling hebat.

“Salah asuhan ini merasa paling hebat, tidak bisa diatur. Padahal hidup itu sepertinya ada aturan. Nah dari tiga itu sebetulnya mana yang perlu kita selidiki lebih jauh lagi,” pungkasnya.

Baca Juga : Viral! Video Cewek Bule pake Masker dengan Celana Dalamnya di Supermarket

Semestinya, saat kondisi seperti ini, masyarakat harus saling menjaga dan menghargai agar penanganan wabah cepat selesai. Dan jangan sampai diri sendiri menjadi penular bagi orang lain.

“Tolong deh jaga kondisi. Sekarang ini semuanya kan terancam, relasi kita berubah. Relasi fisik itu hanya terjadi pada orang-orang yang sangat dekat yaitu keluarga karena itu kalau kita relasi fisik maka kita harus kita jaga. Jangan sampai kita justru menjadi penular bagi yang lainnya,” tuturnya. (Ikok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *