News  

Kenang WS Rendra, Teater Bhavana Pentaskan Puisi-puisi Cinta

Pementasan Puisi-puisi Cinta karya WS Rendra oleh Teater Bhavana

Milenianews.com, Jakarta – Teater Bhavana sukses menggelar pementasan bertajuk “Puisi-Puisi Cinta” yang diadaptasi dari buku kumpulan puisi berjudul “Puisi-Puisi Cinta karya WS Rendra. Pertunjukan ini berlangsung  selama dua hari, 21 dan 22 September, di Gedung Ikatan Bidan Indonesia, Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi.

Disutradarai oleh Ikhwan Fadhil Mauzin, Teater Bhavana mencoba menghadirkan nuansa segar dari puisi-puisi cinta Rendra.

“Kami ingin mengingat WS Rendra dengan yang segar-segar gitu, bukan hanya sebagai penyair yang kental dengan kritik sosialnya, tapi juga lewat puisinya yang penuh cinta, sebagaimana “Si Burung Merak” yang tersematkan pada dirinya itu, dengan penuh cinta dan kesegaran,” katanya dalam pernyataan yang diterima Milenianews.com pada Minggu (21/9).

Baca juga: HUT Teater yang Ke-12, JKT48 Berikan Hadiah Setlist Original!

Ikhwan menyebut bahwa pementasan ini menjadi langkah awal untuk menjangkau hati penonton.

“Pada umumnya, di sini (Kabupaten Bungo) sangat jarang mengenal nama Rendra, biasanya kalau pertujukan itu ya naskah lama Melayu gitu. Nah, pada kali ini Kami ingin mencoba memperkenalkan Rendra dan sastra dengan cara seperti ini,” tambahnya.

Ke depan, Teater Bhavana berencana menggelar pementasan lain, dengan harapan menghidupkan kembali minat seni dan budaya di Kabupaten Bungo.

“Ini awal yang baik Kami kira, dan biasanya kebaikan akan punya jalannya sendiri. Kami harap dari pertujukan ini, seni dan budaya, khususnya karya Rendra, bisa lebih hidup di sini,” harapnya.

Baca juga: Film “Bonnie” Terinspirasi Dari Puisi Umbu Landu Paranggi

Sebagai informasi, lewat buku kumpulan Puisi-puisi Cinta yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka, W.S. Rendra membukukan 30 judul puisi cintanya.

Puisi-puisi cinta tersebut ia bagi ke dalam tiga masa, yakni Puber Pertama (1954-1958) yang ia tulis pada masa kuliahnya di Universitas Gadjah Mada. Puber Kedua (1968-1977), yaitu puisi-puisi yang ditulis selepas ia kuliah di New York. Terakhir, Puber Ketiga (1992-2003), berisi puisi-puisi yang ditulisnya dalam masa reformasi 1998.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *