Milenianews.com, Lamongan– Senyum sumringah terpancar dari wajah para santri di Ponpes Bumi Sholawat, Dusun Wareng, Desa Songowareng, Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan. Laznas BMH meresmikan sumur bor ke-225 di Jawa Timur, yang menjadi solusi krisis air bersih yang telah lama melanda pondok pesantren tersebut.
Peresmian ini merupakan bagian dari program “Qurban Plus Sedekah Sumur Bor” yang sukses menghadirkan akses air layak bagi para santri dan masyarakat sekitar.
Air Bersih: Solusi Kebaikan untuk Semua Aspek Kehidupan
Sebelumnya, aktivitas santri terkendala oleh pasokan air yang terbatas. Mereka hanya mengandalkan air payau yang tidak layak untuk konsumsi maupun kebersihan.
Kondisi ini membuat kegiatan belajar dan ibadah menjadi tidak optimal. Namun, kini dengan beroperasinya sumur bor, setiap tetes air yang mengalir menjadi bukti nyata dari kebaikan para donatur.
Baca Juga : Santri Al Munawwaroh Tersenyum Lega Berkat Sumur Bor Ke-224 dari BMH
Menurut Khoirul Huda, perwakilan Ponpes Bumi Sholawat, hadirnya sumur bor ini adalah anugerah besar. “Alhamdulillah, kami benar-benar merasa lega. Terima kasih kepada BMH dan para donatur yang telah menghadirkan sumur bor ini. Semoga amal baik ini menjadi pahala yang terus mengalir,” ujarnya penuh haru.
Program sumur bor ini tidak hanya menyediakan air minum, tetapi juga berbagi keberkahan yang berdampak pada kesehatan, kemudahan aktivitas sehari-hari, hingga kelancaran ibadah. Ini selaras dengan poin-poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs) terkait akses air bersih dan sanitasi.
Kolaborasi Kebaikan BMH Terus Berlanjut
Imam Muslim, kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menjelaskan bahwa program ini adalah wujud nyata dari kolaborasi kebaikan.
“Ini adalah sumur bor ke-225 di Jawa Timur. Insya Allah akan terus bertambah. Tujuannya adalah menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama di pesantren yang membutuhkan,” pungkasnya.
Program ini membuktikan bahwa kebaikan sekecil apa pun dapat menciptakan dampak besar. Dengan adanya sumur bor, diharapkan produktivitas para santri meningkat, dan mereka dapat fokus menuntut ilmu tanpa terbebani masalah air bersih lagi.