Keberhasilan SATRIA-1, Awal Revolusi Digital Indonesia

Milenianews.com, Jakarta – Peluncuran Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1) menjadi sebuah momen yang membanggakan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini juga membuka era konektivitas digital di negara ini. Peluncuran SATRIA-1 tersebut memiliki tujuan utama untuk menyediakan akses internet yang lebih baik di daerah-daerah terpencil.

Erry Riyana Hardjapamekas, Komisaris Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), menyatakan bahwa kehadiran SATRIA-1 akan mempermudah akses internet bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, kehadirannya memungkinkan mereka untuk terhubung satu sama lain.

Baca juga : Amazing BIGBANG: “Digitizing Your Creativity!” Sukses Digelar

Keberhasilan peluncuran SATRIA-1

Erry menyatakan bahwa keberhasilan proyek Satelit SATRIA-1 merupakan bukti konkret dari kesuksesan skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Skema ini merupakan langkah pemerintah dalam menciptakan pemerataan infrastruktur teknologi, informasi, dan komunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu sebagai langkah bekerja sama dengan sektor swasta.

Menurut Erry, PSN dan PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) sebagai perusahaan satelit swasta terkemuka di Indonesia, berkomitmen untuk memberikan kontribusi berkelanjutan dalam mendukung misi besar pemerintah Indonesia dalam mewujudkan akses digital yang merata di seluruh negeri.

PSN memenangkan tender oleh BAKTI Kominfo pada 2019 untuk menjalankan proyek SATRIA-1. Proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018.

PSN kemudian bekerja sama dengan Thales Alenia Space (TAS) untuk melanjutkan konstruksi satelit. Proses konstruksi berlangsung dari September 2020 hingga Mei 2023. SATRIA-1 memiliki kapasitas transmisi sebesar 150 Gbps, menjadikannya yang terbesar di Asia dan peringkat kelima di dunia.

Kapasitas tersebut lebih besar daripada gabungan dari sembilan satelit yang saat ini Indonesia gunakan. Satelit ini memiliki masa hidup selama 15 tahun dan akan beroperasi oleh anak perusahaan PSN, yaitu PT Satelit Nusantara Tiga.

PSN telah menyiapkan 11 stasiun bumi (gateway) di Cikarang, Banjarmasin, Batam, Pontianak, Tarakan, Manado, Kupang, Ambon, Manokwari, Timika, dan Jayapura. Pusat kontrol utama (Primary Satellite Center) dan pusat jaringan (Network Operation Center) berada di Cikarang, Jawa Barat. Sementara stasiun kontrol cadangan berlokasi di Banjarmasin.

Baca juga : Cyber University Siap Gelar Sesi Berbagi Gratis, Tantangan dan Peluang Dalam Etika Digital

NWIEE (North West China Research Institute of Electronic Equipment) bertanggung jawab dalam pembangunan 11 antena yang sudah beroperasi di 11 stasiun bumi tersebut. PSN berkolaborasi dengan Kratos Defense dan Hughes Network Systems (HNS) untuk jaringan komunikasi dan pendukung lainnya.

Kratos Defense menyediakan perangkat Carriers Spectrum Monitoring (CSM) SATRIA-1 dan Monitoring & Control (M&C) untuk memantau dan mengontrol perangkat radio frekuensi di 11 stasiun bumi. Hughes Network menyediakan IP Processing Hub untuk SATRIA-1.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *