Inovasi Baru! Harvard Kembangkan Chatbot yang Bisa Jadi Dosen Ilmu Komputer

Harvard Kembangkan Chatbot

Milenianews.com, Jakarta – Harvard University telah mengambil langkah maju dalam penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI). Harvard kembangkan chatbot AI generatif yang bertindak sebagai asisten dosen dalam kelas Ilmu Komputer. Dosen Harvard, David J Malan, menjelaskan bahwa AI generatif yang bernama CS50 telah menjadi alat pembelajaran resmi dalam kursus coding utama di kampus tersebut.

Mulai musim gugur 2023, para siswa yang mengambil kelas Ilmu Komputer 50: Pengantar Ilmu Komputer (CS50) akan didorong untuk menggunakan AI ini. Alat ini untuk membantu mahasiswa dalam men-debug kode, memberikan masukan terhadap desain, serta menjawab pertanyaan mengenai kesalahan dan baris kode yang tidak mahasiswa kenali.

Baca juga : Mandiri Digital Universe, Hadir Beri Imun Bidang Teknologi Digital

Dengan adanya chatbot AI ini, Harvard University berupaya memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif. Selain itu juga memberikan pembelajaran mendalam kepada mahasiswa dalam bidang ilmu komputer.

“Melalui AI, kami berharap bisa mendekati rasio dosen-mahasiswa 1:1, jadi satu dosen untuk setiap mahasiswa di kelas CS50. Caranya dengan menyediakan alat berbasis perangkat lunak ini, yang setiap saat kapanpun mampu mendukung pembelajaran mahasiswa sesuai kecepatan dan gaya belajar yang paling cocok untuk mereka secara individu,” jelas Malan, melansir dari PCMag.

Sebelumnya, pada akhir semester musim gugur 2022, Harvard belum memiliki kebijakan yang mengatur penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) di kampus. Oleh karena itu, penggunaan ‘dosen’ CS50 ini menandai sebuah perubahan yang cukup signifikan dari tahun ajaran sebelumnya.

Bukan ChatGPT, ini chatbot buatan sendiri

Sebagai alternatif dari ChatGPT atau GitHub Copilot yang populer di kalangan programmer, Harvard University memutuskan untuk menggunakan “bot CS50” sebagai pendekatan yang berbeda. Alasan di balik keputusan ini adalah pandangan bahwa ChatGPT dan GitHub Copilot dianggap terlalu memberikan bantuan yang berlebihan.

Baca juga : Guru Besar IPB University Paparkan Strategi Peningkatan Produksi Udang Nasional

Sebagai solusi, Harvard telah mengembangkan model bahasa mereka sendiri yang memiliki skala yang besar dengan sebutan bot CS50. Chatbot ini memiliki tujuan utama untuk membimbing mahasiswa agar dapat menemukan jawaban mereka sendiri daripada memberikan jawaban secara langsung.

“Kami akan menegaskan pada mahasiswa bahwa mereka harus selalu berpikir kritis. Ketika menyerap informasi sebagai masukan, baik dari manusia maupun dari software. Alat hanya akan menjadi lebih mumpuni lewat respon balik mahasiswa maupun dosen penggunanya. Karena itu, baik mahasiswa maupun dosen tetap merupakan bagian dari proses (pembelajaran dan pemutakhiran teknologi chatbot),” terangnya.

Mahasiswa di luar Harvard bisa mengaksesnya

Ternyata, CS50 juga tersedia bagi mahasiswa non-Harvard. Mahasiswa yang tertarik dapat mengaksesnya melalui platform online edX. Selain itu, kebijakan terkait penggunaan kecerdasan buatan akan terus melakukan perluasan ke versi edX. Sehingga dosen di institusi lain juga memiliki kesempatan untuk melisensikan materi tersebut dan menggunakan kursus tersebut dalam program mereka sendiri.

Baca juga : IPB University Raih 7 Penghargaan di Ajang Indonesia Government Public Relations Award (IGA) 2023

Malan menyampaikan bahwa fitur ini memberikan manfaat bagi mahasiswa, baik di dalam kampus Harvard maupun bagi mahasiswa di luar kampus tersebut.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *