Milenianews.com, Jakarta – Pelaku usaha di Tanah Air diminta untuk selalu mengedepankan kejujuran, utamanya ketika berkaitan dengan halal dan haram suatu produk. Hingga saat ini masih banyak pedagang di Indonesia yang belum jujur dan lebih mengutamakan profit.
Hal tersebut disampaikan oleh Founder Halal Corner, Aisha Maharani, yang menilai bahwa masih banyak pelaku usaha yang tidak jujur terkait halal haram makanan yang dijual dan hanya mengutamakan keuntungan.
Baca juga : Tokopedia Salam, Tempat Belanja Produk Halal
“Ini jadi kelemahan di Indonesia, pelaku usahanya tidak jujur. Suka banyak yang klaim masakannya dibedain antara menu halal dan haram, padahal pada kenyataannya enggak. Beda dengan di Singapura dan Malaysia, pelaku usahanya lebih jujur. Bahkan kalau kita pakai hijab dan di situ menyediakan manu haram, pasti kita dilarang makan disitu,” pungkas Aisha mengutip dari Republika, Rabu (14/6).
Tidak hanya produsen, konsumen juga disarankan untuk lebih menilai serta perlu memiliki kontrol dan kesadaran ketika ingin membeli suatu produk makanan tertentu yang belum mendapat sertifikasi halal. Menurutnya, sertifikasi halal adalah hal yang sangat penting untuk menjamin kehalalan suatu produk yang akan dibeli.
“Kalau sudah ada sertifikasi halal, kita sebagai muslim pasti tidak waswas. Kami sudah sering edukasi soal ini melalui berbagai platform sosial media Halal Corner,” imbuh Aisha.
Saat ini, ia melihat bahwa masih banyak Muslim dan Muslimah yang ikut-ikutan untuk mencoba restoran dan makanan yang sedang viral atau direkomendasikan oleh food vlogger.
Namun, tidak jarang dari konsumen tidak mengecek kehalalan suatu produk sebelum memberli, makanan tersebut bisa saja makanan yang tidak halal atau belum memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kelalaian muslim Indonesia
Aisha menyebut, apabila terdapat seorang muslim telah mengetahui sebuah restoran menjual makanan non halal, sebaiknya jangan makan di sana. Apabila muslim tetap makan di sana, maka sama saja mengabaikan syariat.
Baca juga : Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan kembali Dibuka
Walaupun terkadang terdapat klaim dari pihak restoran yang memiliki perbedaan dalam proses memasak. Namun, bisa saja terdapat kontaminasi dari bahan-bahan yang tidak halal.
“Iya kadang memang suka banyak yang bebal dan abai. Sudah tahu restoran itu menyediakan menu non halal, tapi tetap saja datang, mungkin bisa jadi karena gengsi. Tidak mementingkan syariat,” ucapnya.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.