Ilmuwan Akui Temukan Sumber Emas di Luar Angkasa

Milenianews.com – Selama puluhan tahun, para Ilmuwan bertanya-tanya dari mana asalnya unsur-unsur terberat di alam semesta seperti emas. Kini, riset baru yang menganalisis data lama dari misi luar angkasa mengungkap kemungkinan pelaku utamanya: magnetar, yaitu bintang neutron dengan medan magnet super kuat.

Unsur ringan seperti hidrogen, helium, dan sedikit litium telah ada sejak awal terciptanya alam semesta melalui Big Bang 13,8 miliar tahun lalu. Setelahnya, ledakan bintang (supernova) menghasilkan unsur yang lebih berat seperti besi. Namun, bagaimana unsur seperti emas, yang jauh lebih berat dari besi, tersebar di alam semesta masih menjadi misteri besar.

Baca juga: Moto Buds Loop Hadir dengan Kristal Swarovski dan Teknologi Audio dari Bose

Sebelumnya, satu-satunya sumber pembentukan emas yang diketahui adalah tabrakan antar bintang neutron, peristiwa langka yang disebut kilonova. Tabrakan ini melepaskan gelombang gravitasi dan sinar gamma, serta menciptakan unsur berat seperti emas dan platinum. Namun, tabrakan seperti itu diperkirakan baru banyak terjadi beberapa miliar tahun terakhir, sehingga belum menjelaskan keberadaan emas di alam semesta awal.

Ilmuwan Yakin, Emas Bisa Dihasilkan Dari Gempa Bintang dan Ledakan Magnetar

Penelitian baru ini menemukan bahwa magnetar bisa menghasilkan unsur berat melalui “flare raksasa”, yaitu ledakan energi akibat gempa bintang atau starquake. Sama seperti gempa bumi, gempa bintang terjadi karena tekanan dari dalam membuat kerak bintang retak. Pada magnetar, gempa ini bisa melepaskan material dari permukaan bintang ke luar angkasa.

Peneliti utama, Anirudh Patel dari Columbia University, menemukan bahwa flare magnetar dapat memanaskan dan melontarkan material dengan kecepatan tinggi, menciptakan kondisi sempurna untuk terbentuknya unsur berat. Bukti ini ditemukan dalam data sinar gamma dari tahun 2004 yang direkam oleh satelit INTEGRAL milik ESA dan NASA. Sinyal tersebut ternyata cocok dengan prediksi model teoretis tentang pembentukan unsur berat dari flare magnetar.

Meskipun bukti dari peristiwa magnetar ini belum sekuat kilonova 2017, para ilmuwan yakin ini bisa menjadi jalur alternatif pembentukan emas dan unsur berat lainnya. Bahkan, Patel menyebutkan bahwa hingga 10% unsur lebih berat dari besi di galaksi kita bisa berasal dari magnetar.

Baca juga: Duolingo Bakal Ganti Pekerja Kontrak dengan Teknologi AI

Misi luar angkasa masa depan seperti COSI (Compton Spectrometer and Imager) yang akan diluncurkan pada 2027, diharapkan dapat mengamati flare magnetar dengan lebih rinci dan memperkuat teori ini. Jika terbukti, kita mungkin harus merevisi kembali pemahaman kita tentang bagaimana materi kompleks, termasuk emas dalam perhiasaan atau laptop kita, terbentuk di alam semesta.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *