Milenianews.com, Jakarta – Indonesia lagi panas banget nih akhir Agustus sampai awal September 2025. Ribuan orang turun ke jalan di berbagai kota—Jakarta, Bandung, Makassar, Jogja, Medan, sampai Semarang. Semua gara-gara isu yang bikin rakyat makin geram: tunjangan rumah anggota DPR tembus Rp50 juta per bulan. Kebayang kan? Di saat banyak orang masih jungkir balik cari nafkah, wakil rakyat malah hidup super mewah.
Baca juga: Para Public Figure Ingatkan Para Pendemo Untuk Tidak Menjarah
Awalnya demo berjalan damai, tapi makin lama makin panas. Aparat mulai pakai gas air mata, water cannon, sampai kendaraan taktis. Di sisi lain, massa juga makin emosional. Beberapa gedung DPRD dibakar, jalanan rusak, dan suasana berubah jadi chaos.
Korban jiwa selama terjadinya demo
Sayangnya, aksi ini nggak lepas dari korban jiwa. Baik dari pihak rakyat maupun aparat ada yang gugur. Jumlah korban jiwa dalam demonstrasi Indonesia pada 25 Agustus hingga 2 September 2025 diperkirakan berkisar antara 6 hingga 8 orang. The Guardian melaporkan sekitar 7 korban tewas, termasuk pengemudi ojek online yang tertabrak kendaraan taktis polisi serta korban lain akibat kebakaran dan bentrokan, sementara Reuters mencatat angka lebih tinggi yakni 8 orang tewas.
Ada juga laporan lain dari The Guardian yang menyebut jumlah korban sekitar 6 orang, ditambah sekitar 20 orang dinyatakan hilang. Meski begitu, data dari sumber-sumber tersebut tidak merinci secara jelas pembagian korban jiwa antara kelompok pendemo, aparat keamanan, maupun warga sipil lainnya.
Respon dari pemerintah
Presiden Prabowo Subianto akhirnya buka suara. Beliau ngumumin tunjangan DPR bakal dipangkas, plus janji ada investigasi soal kematian Affan Kurniawan. Tapi di saat yang sama, pemerintah tetap memperketat keamanan. TNI-Polri diturunkan, beberapa akses medsos (kayak livestreaming) dibatasi, dan aksi mahasiswa lewat BEM SI diputuskan berhenti sementara demi keamanan.
Baca juga: Pelindung Demokrasi Kehilangan Empati, Saatnya Kita Ambil Sikap
Memasuki awal September, suasana mulai agak tenang tapi masih ada sisa-sisa ketegangan. Ratusan orang luka-luka, ada yang ditahan, bahkan ada laporan puluhan orang hilang. Organisasi HAM sampai PBB ikut nyorot, minta transparansi biar kasus ini nggak ditutup-tutupi.
Demo kali ini jelas jadi alarm keras buat pemerintah: rakyat nggak bisa terus-terusan dibikin kecewa. Nyawa yang melayang—baik dari pendemo maupun aparat—jadi pengingat kalau kebijakan harus lebih pro-rakyat, bukan pro-privilege.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.