Facebook Bayar Rp300 Miliar Untuk Keamanan Mark Zuckerberg

Facebook Bayar Rp300 Miliar Untuk Keamanan Mark Zuckerberg

Milenianews.com – Menjadi orang terkenal bukanlah hal yang mudah. Semakin kita terkenal maka semakin besar pula resiko keamanan kita. Tahukah sobat milenia, Facebook harus mengeluarkan biaya sebanyak USD 23juta atau sekitar Rp 336 Miliar untuk memastikan keamanan pemiliknya, Mark Zuckerberg.

Pengajuan baru ke Securities and Exchange Commission menunjukkan bahwa Facebook menghabiskan lebih dari USD 23 juta pada tahun lalu untuk keamanan CEO Mark Zuckerberg. 

Ulasan tahunan Facebook atas keamanan perusahaan “mengidentifikasi ancaman spesifik terhadap Tuan Zuckerberg,” dalam pernyataan sec.gov pada Jum’at(9/4) lalu.

Baca Juga : Facebook dan Google Turut Andil Melawan Berita Hoaks Virus Corona

Dilansir dari The Verge (12/4), Tinjauan tahunan perusahaan terhadap program keamanan menunjukkan kenaikan biaya untuk perlindungan Mark Zuckerberg dan keluarganya. Pada tahun 2020 terutama karena protokol perjalanan COVID-19 mempengaruhi peningkatan biaya ini.

Selain itu, peningkatan cakupan keamanan juga terjadi selama musim pemilihan AS 2020  dan periode lain dengan peningkatan risiko keamanan. Serta karena meningkatnya juga biaya untuk personel keamanan.

“Ia identik dengan Facebook, dan akibatnya, sentimen negatif mengenai perusahaan kami secara langsung berkaitan. Serta sering dialihkan ke, Tuan Zuckerberg,” kata perwakilan Facebook mengutip dari The Verge (10/4).

Baca Juga : Mark Zuckerberg Blokir Akun Facebook Donald Trump

Facebook mengatakan akan mengajukan proposal pada pertemuan pemegang saham 26 Mei. Hal ini untuk menawarkan keamanan pribadi kepada direktur non-karyawan dari waktu ke waktu.

Facebook menyetujui layanan keamanan pribadi untuk beberapa direktur non-karyawan pada bulan Januari dan Februari.

“Sehubungan dengan pengawasan tingkat tinggi oleh perusahaan kami dan pejabat eksekutif dan direktur kami. Serta suasana setelah pemilu AS tahun 2020 dan serangan di Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021, ” menurut pernyataan perwakilan.

Laporan bulan Januari oleh Tech Transparency Project menemukan bahwa beberapa ekstremis perusuh di serangan Capitol telah menggunakan grup pribadi di Facebook selama berbulan-bulan. Tujuannya untuk merencanakan dan mengkoordinasikan pemberontakan 6 Januari 2021 lalu. (Latif)

Respon (17)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *