News  

Embun Pengharapan di Tanah Gersang: Ketika Air Mata Berubah Jadi Mata Air, Inilah Sumur Bor Ke-202 dari BMH

BMH meresmikan sumur bor ke-202 yang dibangun di Jawa Timur, tepatnya di Dusun Jompong, Desa Sukokidul, Trenggalek. (Foto: Dok BMH)

Milenianews.com, Trenggalek– Di sudut Trenggalek, tepatnya di Dusun Jompong, Desa Sukokidul, ada kisah pilu yang telah lama mengering. Bukan hanya tanahnya yang pecah-pecah diterpa kemarau, tetapi juga asa ratusan jiwa yang setiap hari dihadapkan pada pertanyaan fundamental: “Dari mana air minum hari ini?”

Mereka yang hidup dengan bayang-bayang kekeringan, kini bisa menarik napas lega. Bukan lagi napas berat karena dahaga, melainkan napas syukur yang membuncah.

Bertahun-tahun, warga Dusun Jompong RT/RW 18-19/07 memikul beban yang tak seharusnya. Setiap musim kemarau, bahkan baru sebulan saja, mereka harus menghadapi kenyataan pahit: mengandalkan pasokan air dari luar, atau lebih perih lagi, membeli air bersih dengan uang yang seharusnya bisa digunakan untuk kebutuhan lain.

Bayangkan, untuk sekadar meneguk air atau mencuci, mereka harus merogoh kocek lebih dalam. Sebuah ironi di negeri yang kaya sumber daya.

Buah Karya Tangan-Tangan Kebaikan
Namun, hari itu, kisah pilu itu berganti melodi sukacita. Laznas BMH, melalui tangan-tangan kebaikan, telah meresmikan sumur bor ke-202 di Jawa Timur.

Bukan sekadar sumur, ini adalah sumur harapan. Sumur yang mengakhiri krisis air, mengalirkan kehidupan, dan membasuh kekeringan hati.

Baca Juga : Secercah Harapan dari Sumur Bor ke-201 BMH: Santri Ponpes Al-Fatah Kini Punya Akses Air Bersih!

“Selama ini warga sangat kesulitan. Air bersih sulit didapat, bahkan untuk minum pun harus beli. Alhamdulillah, sekarang ada sumur bor dari BMH, sangat membantu warga. Kami sangat bersyukur,” tutur Kepala Desa Sukokidul, Bapak Trimo, dengan suara bergetar menahan haru, dalam rtilis yang diterima Milenianews.com, Ahad (1/6/2025).

Air mata syukur kini tak lagi karena kepedihan, melainkan karena kelegaan yang membuncah dari relung hati.

Imam Muslim, kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menegaskan bahwa ini adalah janji yang ditepati. “Air adalah kebutuhan dasar. Dengan menghadirkan sumur bor ini, kami ingin memberikan solusi jangka panjang. Warga tak lagi harus mengeluarkan biaya tambahan hanya untuk sekadar minum atau mencuci. Ini bentuk nyata zakat dan sedekah para donatur yang membawa manfaat luas,” jelasnya.

“Ya, ini adalah bukti nyata bahwa kebaikan itu menular. Bahwa kepedulian sekecil apa pun dapat menciptakan gelombang perubahan yang maha dahsyat,” imbuhnya.

Kini semua melihat bahwa dalam setiap tetes air yang mengalir dari sumur bor di Jompong adalah buah dari tangan-tangan mulia, dari hati-hati yang terpanggil untuk berbagi.

Ini adalah pelajaran berharga bagi kita semua: bahwa di tengah riuhnya dunia, masih ada ruang untuk saling peduli, untuk merajut kebaikan yang tak terbatas..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *