Milenianews.com, Depok- Pengasuh Pondok Pesantren Darul Akhyar Parung Bingung, Kota Depok, Dr. K.H. Syamsul Yakin M.A. mengemukakan, Idul Fitri adalah pembagian tiga tropi. “Idul Fitri adalah hari pembagian tiga trofi. Pertama, trofi bertakwa. Kedua, trofi bersyukur. Ketiga, trofi selalu dalam kebenaran,” kata KH Syamsul Yakin dalam rilis yang diterima Milenianews.com, Sabtu (21/4/2023).
Menurutnya, ketiga trofi ini terkait tujuan ibadah puasa yang memang ada tiga. Pertama, “Agar kalian bertakwa.” (QS. al-Baqarah/2: 183). Kedua, “Agar kalian bersyukur” (QS. al-Baqarah/2: 185). Ketiga, “Agar mereka memperoleh kebenaran.” (QS. al-Baqara.h/2: 186).
Lebih jauh, K.H. Syamsul Yakin menjelaskan mengenai trofi pertama. Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. al-Baqarah/2: 183).
“Jadi, kriteria peraih trofi ini adalah ‘Orang-orang yang beriman kepada yang ghaib’ (QS. al-Baqarah/2: 3),” ujar K.H. Syamsul Yakin yang juga dosen di Fakultas Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain itu, kata di, trofi bertakwa diberikan juga kepada, “Orang-orang yang sabar” (QS. Ali Imran/3: 17). Termasuk untuk “Orang yang menahan marah dan memaafkan.” (QS. Ali Imran/3: 134). “Semoga kita termasuk orang yang beriman dengan yang ghaib, menjadi orang yang sabar, dan menjadi orang yang mampu menahan marah dan memaafkan,” tutur K.H. Syamsul Yakin.
Pandai Berterima Kasih dan Qanaah
Tentang trofi kedua, kata K.H. Syamsul Yakin, Allah SWT berfirman, “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. al-Baqarah/2: 185).
Menurut K.H. Syamsul Yakin, kriteria peraih trofi ini adalah mereka yang berterima kasih kepada manusia. Nabi SAW bersabda, “Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Turmudzi). Lalu untuk yang menyebut-nyebut nikmat-Nya. Allah SWT berfirman, “Dan nikmat yang diberikan oleh Rabbmu, perbanyaklah menyebutnya.” (QS. al-Dhuha/93: 11).
Ia menjelaskan, dalam ayat di atas, yang dimaksud dengan perbanyaklah menyebutnya, menurut pengarang Tafsir Jalalain adalah mensyukurinya. “Kriteria selanjutnya adalah orang yang tidak berambisi terhadap dunia atau qana’ah,” ujarnya. Ia lalu mengutip Nabi SAW, “Jadilah orang yang qana’ah, maka kamu akan menjadi hamba yang paling bersyukur.”(HR. Ibnu Majah).
Mengenai trofi ketiga, Allah SWT berfirman, “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.” (QS. al-Baqarah/2: 186).
Menurut K.H. Syamsul Yakin, kriteria peraih trofi ini minimal ada tiga. Pertama, orang-orang yang taat kepada Allah SWT. Kedua, orang-orang yang taat kepada Rasulullah SAW. Ketiga, orang-orang yang taat kepada pemerintah atau ulil amri. Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS. al-Nisa/4: 59).
“Mudah-mudahan ciri-ciri peraih trofi bertakwa, bersyukur, dan selalu dalam kebenaran ada pada diri kita sehingga kita pantas beroleh ketiga trofi tersebut,” ujar Dr. K.H. Syamsul Yakin M.A.