Milenianews.com, Jakarta- Menyambut Ramadhan 1444 Hijriah, Dewan Pengurus Daerah Hidayatullah Jakarta Selatan dan Yayasan Jayakarta Fathan Mubiina (JFM) menggelar Tarhib.
Bertempat di Pesantren Tahfidz Fathan Mubiina (PTFM) Puteri Tanjung Barat, di pelataran taman di sore hari, kegiatan berjalan khidmat. Kegiatan ini sekaligus menandai pembukaan Dauroh Ramadhan santri Putera dan Puteri PTFM. Untuk menyukseskan Ramadhan, pengurus Yayasan JFM menukil tema besar “Ramadhanku Berkualitas, Ibadahku Totalitas”.
Pemantik pertama, Ustadz Abdul Ghofar membawakan materi tentang ulama muda. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan pentingnya bekal menyambut Ramadhan dengan Iqra.
“Kita pantas bergembira dengan datangnya bulan ini. Karena kapan lagi mau serius beribadah kalau ngga di Ramadhan,” jelas Wasekjen Hidayatullah ini dengan penuh semangat, Ahad, 19 Maret 2023. Ia mengingatkan kepada setiap jamaah untuk memasang target besar sehingga mujahadahnya pun demikian.
Adapun pemateri kedua, Ustadz Ryan memaparkan tentang entrepreneur muda dan kaitannya denga Ramadhan. Pembina Yayasan JFM ini mengatakan konsep tauhid menjadi pondasi utama seorang pengusaha. Sebab, kalau bukan itu, orientasi bisa berubah-ubah, bukan mencari ridha Allah. Yang ada orientasi dunia, yaitu harta.
“Bahwa apa yang kita lakukan, dalam menjemput rejeki ini adalah mengharap Ridho-Nya. Masalah hasil kita serahkan ke Allah,” ucap Ustadz Ryan yang juga Pengurus DPW DKI Jakarta.
“Terakhir, ia menyampaikan ibadah dan kedekatan kita kepada Allah di Ramadhan tidak menggangu aktivitas kita dalam menjemput rejeki. Rasa bermalas-malasan dalam bekerja. Seyogyanya, kalau kita orang beriman, maka bulan ini harusnya lebih digiatkan produktivitas kita,” paparnya.
Momentum Ramadhan
Ustadz Muzakir Usman sebagai pemateri terakhir sempat menyimpulkan pemaparan dua narasumber sebelumnya. Direktur Hidayatullah Institut ini lantas memberi penguatan, yakni intelektual. Menurutnya, untuk mencapai kemapanan beribadah dan bermualamah diperlukan wawasan dan ilmu yang mumpuni.
“Kemenangan intelektual itu harus diraih, dan salah satu momentumnya adalah Ramadhan. Namun untuk mencapai itu tidak serta merta, ada proses panjang dilewati,” ungkap Ustadz Muzakir yang membawakan materi tentang profesional muda.
Ia melanjutkan, orang yang menguasai database, big data ialah orang yang beruntung saat ini. Bagaimana ia dapat akses, mengetahui apa yang disukai orang tertentu. Data tersebut terhambur.
“Nah yang menarik, justru buat seorang Muslim, data dari Alquran inilah yang harus jadi sumber keilmuan. Bagaimana Allah menjelaskan tentang pendidikan anak sholeh datanya ada di surat Lukman. “Data apa saja ada di dalam Al-Qur’an,” tukasnya.
Hadir dalam kegiatan Tarhib Ramadhan, Ketua DPW DKI, Ustadz Muhammad Isnaini, dan beberapa pengurus. Juga, wali santri, dan guru ngaji Rumah Qur’an binaan DPD Hidayatullah Jaksel. Hadir juga unsur Mushida Jaksel, dan Pemuda Jaksel.