News  

Di Sragen, Warga yang Bandel Karantina Mandiri di Isolasi ke Rumah Angker

Rumah Angker di Sragen

Milenianews.com, Sragen – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati bertindak tegas terhadap warganya yang tidak mau melaksanakan karantina mandiri. Ia telah menyiapkan sebuah rumah kosong di daerah Plupuh yang terkenal angker untuk dipakai sebagai tempat isolasi warga yang nakal.

“Pemudik yang pulang ke Sragen harus langsung ke posko lawan Covid-19 di desa-desa yang telah ditunjuk dan menandatangani perjanjian pelaksaan karantina mandiri. Bagi pemudik yang nakal dan menolak karantina mandiri, desa dapat mengambil tindakan tegas,” katanya, dikutip Solopos.com, Selasa (21/4).

Baca Juga : Wali Kota Solo Kritik Kebijakan Kemenkes

Sudah ada 2 warga Sragen yang di isolasi di rumah angker dan dikunci dari luar

Bahkan sudah ada laporan yang menyatakan dua warga Plupuh yang mengingkari perjanjian pelaksanaan isolasi mandiri selama 14 hari. Yuni segera meminta Camat Miri, Sragen agar membersihkan rumah angker di tengah sawah yang telah ditunjuk sebagai tempat isolasi tersebut.

Saat ini, rumah angker tersebut sudah terdapat kasur dan beberapa kursi juga meja untuk para warga yang di isolasi.

“Ada dua warga di Plupuh yang sepakat dan mau karantina mandiri tetapi di tengah jalan melanggar komitmen itu. Akhirnya, dua warga itu dimasukkan ke rumah kosong dan berhantu lalu dikunci dari luar. Kalau mereka itu bisa patuh mestinya tidak sampai dimasukkan ke rumah kosong dan dikunci dari luar,” ujarnya.

“Bagi pemudik yang tidak bisa ditahan untuk pulang dan harus tetap pulang tidak apa-apa tetapi harus taat aturan. Kalau tidak mau ikut aturan untuk karantina mandiri ya masukin ke rumah kosong berhantu saja. Di Miri ada rumah yang sangat spooky [menyeramkan]. Saya minta camat untuk membersihkan rumah itu untuk karantina orang-orang yang bandel. Ya, di tengah sawah Desa Jeruk,” tambah Yuni.

Selain isolasi Mandiri, Bupati Sragen ini juga menerapkan aturan tegas tentang penggunaan masker saat keluar rumah, “Ada Negara yang berhasil mengatasi pandemi virus corona hanya dengan taat penggunaan masker. Untuk menekan jumlah kasus positif corona,” terangnya.

Baca Juga : Plasma Darah Pasien Sembuh sebagai Anibodi COVID-19

Pemerintah Sragen telah mencanangkan pembagian satu juta masker kepada warga Sragen pekan depan, sehingga tidak ada alasan lagi bagi warga yang tidak memakai masker dengan alasan tidak punya masker.

Diketahui dalam laman surakarta.go.id, terhitung sampai tanggal 21 April 2020, Surakarta memiliki 10 kasus positif Covid-19, 84 kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 422 kasus Orang Dalam Pantauan (ODP). (Lady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *