Milenianews.com, Jakarta – Di tengah hiruk-pikuk kampus, ada satu ruang yang bikin Arkan Alamsyah menemukan versi dirinya yang baru. Bukan ruang kelas, bukan laboratorium, tapi sebuah ruang kecil bernama IMPRA Unit Kegiatan Mahasiswa fotografi di Universitas Bina Sarana Informatika.
Sejak semester pertama, Arkan udah jatuh cinta sama dunia fotografi. Awalnya cuma hobi pribadi, lama-lama hobi ini jadi jalur buat belajar hal-hal baru. “Saya ingin mendalami kegiatan organisasi yang sejalan sama hobi saya,” ujarnya mengenang momen awal gabung di IMPRA.
Baca juga: Kampus sebagai Ruang Kedua: Kisah Inspiratif Mahasiswa Berprestasi Di UKM Kampus
Lewat IMPRA, Arkan belajar banyak hal yang nggak dia dapet di kelas. Mulai dari berani ngomong di depan orang, atur waktu, sampai memimpin tim dari balik lensa. “Dulu aku pendiam banget, tapi sekarang berani ngomong dan memimpin,” kata Arkan saat ditemui di rumahnya pada Minggu (12/10). Bagi Arkan, kampus kini bukan cuma tempat kuliah, tapi tempat kedua buat tumbuh dan nemuin identitas diri.
Menemukan ruang kedua lewat hobi
Sebagai mahasiswa informatika, Arkan ngerasa kampus lebih dari sekadar ruang belajar. Kamera selalu jadi teman setianya, cara untuk lepas dari rutinitas kuliah dan tugas yang padat. Fotografi baginya bukan cuma soal foto, tapi juga cara memahami hidup lebih dalam.
Bakat fotografi Arkan udah keliatan sejak SMP. Dulu, dia sering motret teman dan lingkungan sekitar pakai kamera ponsel. Masuk UBSI jadi titik awal Arkan melanjutkan passion-nya lewat UKM IMPRA. “Saya pengen banget mendalami kegiatan organisasi yang sejalan sama hobi saya,” ujarnya sambil senyum.
Gabung IMPRA ternyata bikin hidup Arkan berubah. Dia ketemu banyak teman baru, belajar kerja sama, dan pinter-pinter bagi waktu antara kuliah sama hobi. Setiap kegiatan di IMPRA selalu dia anggap sebagai pengalaman berharga.
Belajar dan bertumbuh bersama komunitas
Lewat IMPRA, Arkan dapet banyak kesempatan buat ikutan kegiatan kampus yang seru. Mulai dari pameran foto, ngurus bazar, sampai ikut Seminar Motivasi (SEMOT) buat mahasiswa baru. “Kegiatan gede kayak gini capek sih, tapi puas banget liat hasilnya,” ujarnya. Dari situ, dia belajar tentang kerja tim, tanggung jawab, dan cara atasi stres.
Tantangan terbesar? Bagi waktu antara kuliah dan kegiatan organisasi. “Ya intinya harus pinter bagi waktu aja. Kadang ada yang dikorbanin, tapi itu bagian dari proses,” katanya. Pengalaman itu bikin Arkan lebih disiplin dan paham batas kemampuan diri sendiri.
Baca juga: UKM NMYC Tampilkan Peran Generasi Muda dalam Inovasi dan Kolaborasi di MOKA SERASI 2025
Sekarang, Arkan udah ngerasain manfaat kegiatan di luar kelas. Prestasi non-akademik mulai berdatangan, soft skill kayak komunikasi dan leadership juga makin terasah. Karyanya bahkan masuk tiga besar terbaik di pameran fotografi kampus.
Bagi Arkan, organisasi bukan cuma tempat nongkrong atau sekadar wadah kegiatan, tapi laboratorium kehidupan. Lewat fotografi, dia nemuin cara baru buat ekspresiin diri dan memahami orang lain. “Kampus itu bukan cuma ruang belajar, tapi ruang buat tumbuh,” katanya, menegaskan kalau di balik setiap jepretan kamera, ada perjalanan panjang menemukan jati diri.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.