Kebakaran akibat kegagalan keselamatan di Pabrik Aricell
Melansir dari BBC, penyelidikan terhadap kebakaran tersebut menemukan bahwa pabrik Aricell sedang terburu-buru memenuhi tenggat produksi, yang mengakibatkan sejumlah masalah keselamatan yang kritis. Di antara temuan utama adalah kegagalan perusahaan untuk menangani cacat kualitas pada baterai dan perekrutan staf yang tidak terampil untuk menangani bahan berbahaya. Lebih lanjut, ada dugaan bahwa Aricell terlibat dalam kecurangan inspeksi kualitas yang berkaitan dengan kontrak militer.
Kebakaran tragis ini terjadi pada 24 Juni lalu, setelah beberapa sel baterai meledak di pabrik tersebut. Saat kejadian, diperkirakan ada sekitar 35.000 sel baterai di lantai dua pabrik, tempat di mana baterai-baterai tersebut diperiksa dan dikemas.
Karena sifat lithium yang sangat reaktif terhadap air, petugas pemadam kebakaran harus menggunakan pasir kering untuk memadamkan api, yang memerlukan waktu beberapa jam untuk dikendalikan. Para korban sebagian besar adalah pekerja asing yang berasal dari negara-negara seperti China dan Laos.
Baca juga: IOC Minta Maaf Atas Kesalahan Penyebutan Korea Utara Terhada Atlet Korea Selatan
Setelah kejadian ini, Park Soon-kwan mengeluarkan permintaan maaf yang mendalam kepada keluarga para korban, menyatakan bahwa Aricell bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut dan akan memberikan dukungan maksimal kepada para keluarga yang berduka. Meski demikian, tanggung jawab perusahaan atas bencana ini tetap menjadi sorotan utama, dan penyelidikan terus berlanjut untuk menentukan sejauh mana kelalaian yang terjadi.
Sebagai produsen utama baterai lithium yang digunakan dalam berbagai produk seperti mobil listrik dan laptop, Korea Selatan kini menghadapi tantangan besar dalam memastikan standar keselamatan yang lebih baik di industri ini.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.