Milenianews.com, Jakarta – Baru-baru ini, Himpunana Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) membuat gerakan “Belanja di Indonesia aja” pada Rabu (4/8). Hal tersebut mereka lakukan guna mendorong dan memperkuat perdagangan dalam negeri.
Di samping itu, inisiatif ini juga disambut baik dengan kementerian serta para mitra guna membuat dampak positif terhadap perekonomian nasional. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah.
Baca juga : Kenapa Anak Muda Kurang Berminat Masuk ke Bisnis Ritel Tradisional?
“Gerakan belanja di Indonesia aja merupakan gerakan yang diinisiasi oleh Hippindo dan disambut baik oleh pihak kementerian dan para mitranya untuk memperkuat perdagangan dalam negeri sehingga memiliki dampak yang signifikan bagi perekonomian nasional,” jelas Budi dalam keterangan rilis yang diterima MileniaNews, Jumat (6/9).
Gerakan “Belanja di Indonesia aja” tingkatkan daya beli lokal
Tidak hanya memperkuat perekonomian nasional, gerakan ini juga dapat meningkatkan daya beli lokal dengan menyediakan produk berkualitas untuk menarik wisatawan. Oleh sebab itu, terdapat kemungkinan untuk produk lokal dapat mencapai ranah internasional.
“agar menarik wisata belanja perlu didorong untuk brand global agar variasi produk dan harga dapat berkompetisi, untuk produk lokal UMKM juga didorong agar menghasilkan produk yang berkualitas dan bisa go global,” tambah Budi.
Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang koordinasi Perniagaan dan Industri kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ali Murtopo Simbolon menyampaikan bahwa Kementerian Perekonomian sangat berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan menengah.
Hal tersebut dikarenakan masyarakat itu merupakan faktor utama dalam perekonomian menuju Indonesia maju 2045 dengan konsumsi hampir 54% dari pertumbuhan ekonomi.
“Pak Budihardjo juga mengingatkan agar kita tidak hanya berfokus pada ekspor, tetapi juga mengembangkan pasar dalam negeri yang sangat besar potensinya. Gerakan ini bukan hanya tentang mendorong daya saing ekspor, tapi juga tentang memperkuat pasar domestik,” Pungkas Ali.
Baca juga : Dorong Pertumbuhan Ekonomi, HIPPINDO Gelar Indonesia Retail Summit 2024
Sektor retail dan UMKM telah menyumbang 61% dari perekonomian nasional. Namun, neraca perdagangan mengalami kenaikan sebesar 54 juta USD pada tahun 2022 lalu, dan menurun 35% menjadi 36 juta USD pada tahun 2023.
“Penurunan ini memprihatinkan, terutama mengingat ketergantungan Indonesia pada produk impor yang seharusnya dapat di suplai oleh UMKM lokal, seperti mesin dan peralatan listrik. Gerakan ini mendorong intervensi pasar untuk membuka akses bagi produk UMKM agar mendominasi pasar,” sambungnya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.