News  

BMH Hadir dalam Forum “Menghidupkan” Potensi Wakaf di Surabaya

Perwakilan dari lembaga zakat dan wakaf, termasuk Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menghadiri acara bertajuk “Waqf Gathering Road to Fesyar 2025” yang digagas Yayasan Gerakan Wakaf Indonesia (GWI). (Foto: Dok BMH)

Milenianews.com, Surabaya– Ruang pertemuan Bank Indonesia di Surabaya riuh rendah. Bukan karena urusan perbankan konvensional, melainkan wakaf, instrumen ekonomi umat yang digadang-gadang sebagai pilar kemandirian.

Puluhan wajah antusias dari berbagai kalangan memadati acara bertajuk “Waqf Gathering Road to Fesyar 2025” yang digagas Yayasan Gerakan Wakaf Indonesia (GWI).

Di antara para peserta, hadir pula perwakilan dari lembaga zakat dan wakaf, salah satunya Baitul Maal Hidayatullah (BMH).

Forum ini menghadirkan sederet tokoh kunci. M. Noor Nugroho, Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim, tampak duduk berdampingan dengan Mohammad Nuh, mantan Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI). Turut serta Susi Susiatin, Ketua Umum GWI, serta Raditya Sukmana, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

Pertemuan ini bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan forum strategis untuk mendorong optimalisasi wakaf.

BMH hadir sebagai salah satu “nazhir” atau pengelola wakaf yang paling aktif. Mereka membawa cerita-cerita sukses tentang bagaimana wakaf bisa diubah menjadi manfaat nyata.

“Wakaf bukan cuma amal jariyah,” ujar Imam Muslim, kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur. “Ini instrumen ekonomi yang potensial bila dikelola secara produktif,” tuturnya.

Imam Muslim lantas memaparkan sejumlah program unggulan yang telah BMH jalankan. Di sektor pendidikan, misalnya, wakaf digunakan untuk membangun sekolah dan pesantren. Di bidang ekonomi, wakaf dialokasikan untuk pemberdayaan masyarakat.

“BMH terus berkomitmen menghadirkan inovasi dalam pengelolaan wakaf agar manfaatnya bisa lebih luas dan berkelanjutan,” ujarnya. Ia  menegaskan peran BMH dalam meningkatkan literasi dan wawasan umat tentang wakaf produktif.

Baca Juga : Laznas  BMH Bagikan 500 Box Nasi di Baitullah

Kehadiran BMH di acara ini menegaskan bahwa BMH bukan hanya sekadar mengumpulkan dana, melainkan juga membangun ekosistem wakaf yang terintegrasi.

BMH  berupaya menjembatani niat baik para wakif dengan kebutuhan riil masyarakat. Kolaborasi dengan perbankan syariah dan berbagai lembaga lain menjadi kunci. “Kami berharap semakin banyak sinergi yang terbangun,” kata Imam Muslim.

Acara ini menyiratkan optimisme. Bahwa dengan pengelolaan yang tepat, wakaf bisa menjadi kekuatan besar dalam membangun kemandirian umat, selangkah demi selangkah, dimulai dari sebuah pertemuan di jantung Kota Surabaya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *