News  

BMH dan Kisah 234 Santri, Rp 4,3 Miliar Beasiswa dan Harapan yang Tersemat di Atas Al-Qur’an

Suasana Wisuda Akbar XI Pesantren Darul Hijrah, Pandaan, Pasuruan, Ahad (18/5/2025). (Foto: Dok BMH)

Milenianews.com, Pasuruan– Di sebuah lapangan megah di Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan, langit seolah tersenyum pagi itu. Ribuan pasang mata berkumpul dalam satu titik: Wisuda Akbar XI Pesantren Darul Hijrah.

Tanggal 18 Mei 2025 menjadi hari bersejarah bagi 234 santri, yang dengan gigih menyelesaikan hafalan Al-Qur’an—ada yang 15 juz, ada pula yang sudah menyempurnakan 30 juz.

Namun, lebih dari sekadar wisuda, momen ini adalah simbol nyata kekuatan zakat, infak, dan sedekah yang bertemu dalam bentuk beasiswa senilai Rp 4,3 miliar, diserahkan oleh BMH (Baitul Maal Hidayatullah) kepada para generasi Qurani masa depan.

Pagi yang Dipenuhi Doa dan Tangis Bahagia

Di antara deretan santri yang berdiri tegak dengan toga sederhana, ada nama Adnan. Ia tak bisa membendung air matanya saat mengingat perjalanan panjangnya selama di pesantren.

“Saya sangat bersyukur bisa berada di sini, menyelesaikan hafalan 30 juz. Semua ini tidak akan terjadi tanpa doa orang tua, bimbingan ustadz-ustadz kami, dan dukungan dari BMH serta para donatur,” katanya, suaranya gemetar karena haru.

Baca Juga : Air Kehidupan untuk Santri di Banyuwangi, BMH Siap Resmikan Sumur Wakaf

Di barisan belakang, para wali santri duduk dengan hati berdebar. Ada yang menangis diam-diam. Ada yang hanya bisa memandangi anaknya dengan bangga.

Bagi mereka, hari itu bukan sekadar pelepasan anak dari pesantren. Tapi juga wujud nyata doa yang dikabulkan Allah lewat tangan-tangan baik para donatur.

Bukan Sekadar Uang — Ini Investasi Akhirat
Beasiswa Rp 4,3 miliar yang digelontorkan BMH bukan angka biasa. Ia adalah investasi untuk masa depan umat, untuk mencetak pemimpin yang tidak hanya cerdas secara ilmu, tapi juga kokoh dalam iman dan luhur dalam akhlak.

Imam Muslim, kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menjelaskan dengan tenang namun tegas.  “Wisuda ini bukan hanya seremoni, tapi momentum besar lahirnya generasi Qurani dari rahim pesantren,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Beasiswa ini adalah bentuk komitmen BMH dan para donatur dalam mencetak pemimpin masa depan yang cinta Al-Qur’an dan bangsa.”

Zakat yang Tumbuh Menjadi Pohon Ilmu
Setiap rupiah zakat, infak, dan sedekah yang masuk melalui BMH tidak hilang begitu saja. Ia mengalir dalam bentuk buku pelajaran, biaya pendidikan, pembinaan mental, hingga pengembangan karakter para santri.

Dan hari itu, masyarakat bisa melihat hasilnya. “Anak-anak dari berbagai penjuru Jawa Timur yang berdiri tegak sebagai hafidz-hafidzah muda, siap melanjutkan estafeta perjuangan umat,” ungkap Muslim bangga.

Wisuda Berakhir, Perjalanan Baru Dimulai

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin langsung oleh pembina pesantren. Riuh tepuk tangan mengiringi langkah para wisudawan yang mulai meninggalkan panggung.

Tapi sebenarnya, ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar.
Sebuah awal dari lahirnya generasi yang dibentuk oleh kebaikan orang-orang yang peduli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *