Milenianews.com, Jakarta – Tujuh kepala kampung bersama masyarakat di Distrik Demta melakukan aksi pemalangan jalan dan penutupan kantor Perusahaan Sinar Mas. Aksi ini merupakan bentuk protes akibat kerusakan jalan dari Kilometer 13 hingga Kilometer 1 yang belum juga diperbaiki.
Aksi dilakukan di wilayah Distrik Demta. Titik lokasi mencakup sepanjang ruas jalan dari KM 13 hingga KM 1 serta kantor Perusahaan Sinar Mas di kawasan tersebut. Pemalangan dimulai sejak hari Sabtu (31/05). Menurut masyarakat, palang akan dibuka kembali pada Senin (02/06) jika ada tindak lanjut dan perbaikan jalan dari pihak perusahaan.
Baca juga: BMH Papua Tengah Tebar Berkah Idul Adha: 9 Sapi dan 7 Kambing Dikurbankan untuk Masyarakat
Aksi ini melibatkan tujuh kepala kampung, tokoh pemuda, masyarakat setempat, dan Koordinator Aksi Oktovianus Tauruy. Hadir pula pihak perusahaan dan pihak kepolisian sebagai mediator.
Pemalangan dilakukan darena surat tidak ditanggapi perusahaan
Menurut Oktovianus Tauruy, “Kami sudah melayangkan surat kepada pihak Perusahaan Sinar Mas 1 minggu kemarin, untuk menindaklanjuti perjanjian bersama perusahaan dan masyarakat terkait penimbunan jalan dan perbaikan jalan dari kilometer 13 hingga kilometer 1. Namun perusahaan tak menanggapi isi surat itu, maka kami Pemuda Peduli Pembangunan Distrik Demta datang melakukan pemalangan dan menuntut perusahaan untuk menanggapi isi surat tersebut. Kami meminta segera mungkin perusahaan menurunkan alat berat untuk perawatan jalan, kalau pun perusahaan tak menanggapi maka palang tak akan dibuka.”
Selain itu, aksi ini dilakukan karena sudah banyak pengorbanan dan bahkan korban jiwa akibat kondisi jalan rusak. “Apa yang kami lakukan hari ini merupakan banyak perjuangan panjang, ada korban jiwa di jalan tersebut. Maka apa yang kami lakukan hari ini tetap harus ada tindak lanjut dari pihak perusahaan dan kalau bisa pemerintah daerah juga melihat hal ini, karena jalan ini sangat penting untuk masyarakat Distrik Demta,” tambah Oktovianus.
Aksi dilakukan secara damai dengan pemalangan jalan dan penutupan kantor perusahaan. Dalam aksi tersebut, pihak perusahaan turut hadir dan dimediasi oleh kepolisian. “Kami dari pihak pemuda dan masyarakat sudah sampaikan tetap melakukan pemalangan jalan dan kantor perusahaan. Kalau alat berat sudah sampai di titik kerusakan jalan tersebut, maka kami pun akan membuka palang tersebut,” ujar Oktovianus.
Aksi ini menjadi bentuk dukungan nyata terhadap suara DPRD
Sementara itu, tokoh masyarakat Oto menyatakan bahwa aksi ini juga mendukung suara Anggota DPRD dari daerah pemilihan mereka. “Momentum pemalangan jalan ini juga, kami membantu Anggota Dewan Perwakilan Dapil kami yang di mana selalu berbicara mengenai jalan kami. Dengan adanya aksi nyata ini pemerintah kabupaten atau provinsi dapat melihat bahwa apa yang mereka katakan harus ditindaklanjuti, sebab hal ini sangat berdampak kepada kami masyarakat Distrik Demta.”
Di tempat yang sama, Kepala Kampung Yogapsa, Saul Kosay, menegaskan bahwa aksi ini lahir dari kesadaran bersama. “Pemalangan hari ini yang terjadi atas dasar kebutuhan dan juga terlahir dari hati setiap pemuda dan juga tergabung bapa-bapa dan pemerintah kampung. Tujuan hanya satu, jalan itu diperbaiki, karena lewat jalan ini menentukan banyak hal.”
Baca juga: Kejati Papua Amankan Dana Kurupsi PON XX Papua Rp 6,4 Miliar, Setelah Menang Pra Peradilan
Saul juga menyampaikan alasan penutupan aktivitas perusahaan. “Kenapa kami menyuruh perusahaan menghentikan aktivitasnya? Karena pertama, dia perusahaan ataupun pengusaha yang kalau dirupiahkan tak sebanding dengan keuntungan berapa tahun beroperasi di atas jalan ini. Kami meminta hanya perbaikan jalan dari Kilometer 13 sampai 1 itu saja.”
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.