News  

Ajang Kecantikan Harusnya Jadi Tempat Bagi Wanita Untuk Berkembang

Jovanka Audria Junarso, sebagai Puteri Indonesia Banten Intelegensia 2023

Milenianews.com, Jakarta – Kasus pelecehan seksual dialami beberapa finalis Miss Universe Indonesia 2023, dalam sesi body checking, dua hari menjelang malam puncak. Kejadian tersebut membuat beberapa pihak pendukung acara Miss Universe mengundurkan diri.

Bahkan, dari beberapa sumber yang beredar, saat pengecekan tubuh (body checking), para finalis harus membuka baju, dan tanpa mengenakan celana dalam. Hal ini sangat mencengangkan dunia kontes kecantikan.

Baca juga : Mr. & Ms. UMN 2020, Tanamkan Semangat Gotong Royong

Sebagai salah satu orang yang pernah mengikuti ajang pageant, Jovanka Audria Junarso, sebagai Puteri Indonesia Banten Intelegensia 2023, sangat menyayangkan terkait adanya kejadian tersebut. Ia berujar, ajang kecantikan saat ini, sudah menjadi platform dimana wanita bisa berkembang.

“Terlepas dari benar atau tidaknya tuduhan kepada salah satu organisasi pemegang lisensi ajang kecantikan, menurut saya hal ini sangat disayangkan. Mengingat, pageant sekarang sudah berkembang menjadi platform dimana wanita bisa berkembang, menjadi agent of change, mempromosikan kepedulian sosial melalui advokasi yang dibuat, serta menjadi role model bagi masyarakat, khususnya wanita Indonesia,” kata Jovanka, saat dihubungi Milenianews.com, Kamis (10/8).

Ajang kecantikan seharusnya menjadi safe space bagi wanita dalam berkompetisi

Dalam dunia pageant sendiri, memang ada tahap body checking, untuk melihat apakah ada tato, bekas luka atau memar pada tubuh finalis. Akan tetapi, biasanya menggunakan pakaian dalam, tidak telanjang bulat, seperti yang diduga terjadi pada Miss Universe 2023. Selain itu, tidak boleh ada dokumentasi dalam konteks apapun.

A woman’s body is her own privacy, no one should ever take any documentation for any purposes. (Tubuh wanita adalah privasinya sendiri, tidak ada yang boleh mengambil dokumentasi apapun untuk tujuan apapun). Terutama jika tidak ada consent (persetujuan) dari wanita itu sendiri,” jelasnya.

Baca juga : Yayasan BSI Dukung Penuh Pendidikan Para Finalis Puteri Indonesia 2023

Ia berujar, sebuah ajang kecantikan, seharusnya menjadi “safe space” (ruang yang aman) bagi wanita, untuk mengembangkan potensi dalam berkompetisi.

“Tujuan utama dari pageant adalah untuk memberdayakan wanita, bukan untuk melecehkan harkat dan martabatnya,” papar Jovanka.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *