Sukses atau Gagalnya, Tergantung Hal Ini! Kamu Bisa Urusnya Tidak?

Sukses atau Gagalnya, Tergantung Hal Ini! Kamu Bisa Urusnya Tidak

Renungkan juga, apakah kegiatan yang selama ini dilakukan sudah efektif atau belum. Apakah penting atau tidak berpengaruh signifikan terhadap pengembangan diri?

Membuat jadwal sehari-hari

Untuk tahu apa yang menjadi prioritas kita, penting untuk mencatat semua kegiatan yang dilakukan. Entah itu penting ataupun tidak. Misalnya saja menulis artikel, cuci motor, nonton film, atau main futsal bareng temen. Tuliskan semua. Setelah itu, buat rincian kegiatan lebih jelas dan konkrit. Contohnya, “kalau Yusuf mau menulis artikel, langkah konkretnya bisa berupa melakukan riset materi, menentukan judul, mulai menulis, evaluasi, mencari media publikasi, dan mempublikasikannya”.

Setelah membuat rincian kegiatan, tentukan waktu untuk melakukan setiap langkah tersebut. Misalnya, “kapan Yusuf akan riset materi, kapan membuat judulnya, kapan mulai menulis, dan kapan artikel tersebut akan dipublikasikan”. Penentuan waktu ini penting agar kegiatannya lebih jelas, terukur, dan bisa selesai tepat waktu.

Kadang, ada orang yang jago bikin rencana tapi kurang dalam pelaksanaannya. Hal ini bisa jadi kendala kalau kita mau mencapai kesuksesan. Apalagi setelah melakukan kegiatannya, harus selalu melakukan evaluasi, bisa setiap tiga hari, seminggu, atau dua minggu sekali. Tujuannya adalah untuk me-review apakah semuanya berjalan sesuai rencana.

Baca juga: Kata Seorang Mahasiswa: Ingatlah Lagu Bang Rhoma Sebelum Kepikiran Nyicip Judol!

Menentukan skala prioritas juga penting dalam membuat jadwal sehari-hari. Hal ini dapat membantu kita menilai mana kegiatan yang harus segera dilakukan atau bisa dilakukan di waktu luang saja. Misalnya, ada kegiatan yang penting dan mendesak, penting dan tidak mendesak, tidak penting dan mendesak, serta tidak penting dan tidak mendesak. Contoh, “Akmal harus mengumpulkan tugas artikel dalam waktu satu pekan”. Ini penting dan mendesak, jadi harus diprioritaskan.

Sebaliknya, ada kegiatan yang tidak mendesak tapi penting, seperti “Rahman punya jadwal wawancara tiga minggu lagi”. Dia bisa mempersiapkan diri beberapa hari sebelum wawancara, jadi nggak perlu tergesa-gesa.

Untuk kegiatan yang tidak penting dan mendesak, seperti menonton pertandingan bola, bisa diatur ulang atau diabaikan jika ada hal yang lebih penting. Sedangkan kegiatan yang tidak penting dan tidak mendesak, seperti scrolling TikTok atau nonton Netflix, sebaiknya dilakukan setelah semua kegiatan penting selesai.

Hal-hal seperti ini terbilang sepele, namun jika konsisten dilakukan akan jadi kebiasaan baik dalam membangun kesuksesan. Karena langkah awal dalam memulai itu sangat dibutuhkan. Apalagi dalam melakukan kegiatan yang besar.

Penulis: Rofif Zainul Muttaqin, Mahasiswa STEI SEBI

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *