Milenianews.com, Mata Akademisi – “Mengapa seseorang harus berpikir kritis dan sistematis dalam kehidupan bermasyarakat?” Pertanyaan ini pernah terlintas dalam benak penulis dan menjadi titik awal refleksi mengenai pentingnya cara berpikir filosofis dalam kehidupan sosial.
Berpikir kritis dan sistematis merupakan cara kerja filsafat. Melalui pola pikir ini, seseorang dapat mengambil keputusan secara tepat serta memiliki kemampuan berpikir yang terstruktur dan berurutan. Pada dasarnya, filsafat adalah studi mendalam tentang bagaimana melakukan penyelidikan terhadap suatu persoalan, dimulai dari pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai pengetahuan, nilai, akal, pikiran, hingga hakikat keberadaan sesuatu, sampai akhirnya menemukan pemahaman yang paling rasional dan masuk akal.
Filsafat dan Kerangka Berpikir Dasar
Sebagai disiplin ilmu yang menekankan pencarian kebenaran dan pemahaman mendasar tentang realitas, filsafat memiliki peran penting dalam membentuk kerangka berpikir manusia. Dalam filsafat, terdapat tiga kerangka berpikir dasar yang saling berkaitan.
Pertama, ontologi, yang membahas tentang hakikat sesuatu, mulai dari definisi hingga objek kajian. Kedua, epistemologi, yang membahas bagaimana seseorang mengetahui bahwa suatu pengetahuan dianggap benar. Ketiga, aksiologi, yang membahas nilai dan tujuan dari suatu pengetahuan atau pembahasan tersebut.
Ketiga kerangka ini menjadi dasar dalam memahami berbagai persoalan, termasuk persoalan sosial yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat.
Filsafat dalam Memahami Kehidupan Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat, ilmu sosial menjadi bidang penting karena mempelajari manusia, masyarakat, serta interaksi di antara keduanya. Karena objek kajiannya adalah manusia—yang bersifat kompleks, bernilai, dan terus berubah—maka dibutuhkan kerangka berpikir filosofis agar analisis yang dilakukan lebih terarah dan menyeluruh.
Dengan kerangka berpikir tersebut, fenomena sosial tidak hanya dilihat dari fakta yang tampak di permukaan, tetapi juga dari makna, nilai, serta struktur yang melatarbelakanginya.
Baca juga: Qirā’at QS. Al-Ahzab: 33 dan Ruang Karir Perempuan dalam Perspektif Matan Syatibi
Peran Filsafat Ilmu dalam Memahami Realitas Sosial
1. Memberikan Dasar Ontologis: Memahami Hakikat Realitas Sosial
Realitas yang dibahas dalam ilmu sosial meliputi manusia, kelompok, budaya, nilai, perilaku sosial, dan struktur masyarakat. Realitas ini tidak bersifat statis, melainkan dinamis dan terus berubah akibat pengaruh ekonomi, teknologi, lingkungan sosial, keluarga, pendidikan, serta budaya.
Oleh karena itu, fenomena sosial tidak berdiri sendiri. Berbagai faktor tersebut saling memengaruhi dan membentuk cara manusia berpikir dan bertindak dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Menyediakan Kerangka Epistemologis: Cara Memperoleh Pengetahuan Sosial
Melalui epistemologi, dapat dipahami bagaimana pengetahuan tentang masyarakat diperoleh. Pengetahuan sosial dihasilkan melalui proses berpikir yang kritis, objektif, dan terstruktur.
Kerangka ini penting agar analisis sosial tidak hanya didasarkan pada opini atau asumsi semata, melainkan pada penelitian, data, serta pertimbangan yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Mengarahkan Penilaian Moral dan Etika Sosial (Aksiologi)
Aksiologi berperan dalam menilai apa yang dianggap baik, benar, dan bermanfaat dalam memahami realitas sosial. Pemahaman terhadap fakta saja tidaklah cukup, karena perlu dilakukan penilaian apakah suatu tindakan, kebijakan, atau fenomena sosial membawa manfaat atau justru merugikan masyarakat.
Dengan demikian, nilai moral dan etika menjadi bagian penting dalam kajian ilmu sosial.
4. Membantu Melihat Peristiwa secara Kritis dan Mendalam
Filsafat mengajarkan agar suatu peristiwa tidak diterima begitu saja tanpa kajian mendalam. Setiap fenomena perlu ditelusuri secara kritis dan teliti agar tidak mudah terjadi manipulasi, penilaian sepihak, atau kesimpulan yang terburu-buru tanpa dasar bukti yang kuat.
5. Menghubungkan Berbagai Aspek Kehidupan Sosial
Melalui filsafat, seseorang dilatih untuk melihat gambaran besar secara holistik. Realitas sosial tidak berdiri sendiri, melainkan terbentuk dari berbagai aspek yang saling berhubungan dan memengaruhi satu sama lain.
Kemampuan ini membantu dalam memahami kompleksitas kehidupan bermasyarakat secara lebih utuh.
6. Menjadi Dasar bagi Teori-Teori Ilmu Sosial
Filsafat menyediakan kerangka pemikiran dalam memahami objek kajian ilmu sosial. Kerangka ini kemudian menjadi fondasi lahirnya berbagai teori sosial.
Tanpa filsafat, ilmu sosial akan kehilangan dasar konseptual yang kuat dalam menjelaskan fenomena yang terjadi. Ibarat bangunan, ilmu sosial adalah strukturnya, sedangkan filsafat ilmu merupakan pondasinya.
7. Membantu Pengambilan Keputusan Sosial yang Bijak
Filsafat membimbing manusia dalam mengambil keputusan sosial dengan mempertimbangkan nilai, tujuan, dan dampak yang ditimbulkan. Setiap kebijakan sosial idealnya dibuat berdasarkan pertimbangan moral dan etika, bukan semata-mata kepentingan ekonomi atau kekuasaan.
Dengan cara ini, keputusan yang diambil menjadi lebih bijak, manusiawi, dan berdampak positif bagi masyarakat.
Peran filsafat ilmu dalam kehidupan sosial nyata dan relevan. Melalui kerangka berpikir filosofis, ilmu sosial dapat dipahami secara lebih mendalam dan sistematis, tidak hanya berfokus pada fenomena yang tampak, tetapi juga pada faktor-faktor yang melatarbelakanginya.
Oleh karena itu, kerangka berpikir filsafat dalam ilmu sosial sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan berpikir kritis dan sistematis, seseorang dapat mengambil keputusan secara bijak, memahami fenomena sosial secara menyeluruh, serta berperilaku berdasarkan nilai dan moral. Dari sinilah kehidupan bermasyarakat yang adil dan harmonis dapat lebih mudah terwujud.
Penulis: Naila Qonita Rahman, Mahasiswa Semester 1 (IAT) Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.













