Penerapan Teori Retorika dalam Kampanye “#SayaPilihBumi” oleh Greenera Indonesia

SayaPilihBumi

Milenianews.com, Mata Akademisi – Green era Indonesia, sebuah LSM lingkungan, menghadapi tantangan nyata pada tahun 2023: rendahnya kepatuhan masyarakat terhadap pengurangan kantong plastik sekali pakai meski regulasi telah ada. Untuk mengubah kebiasaan yang telah mengakar, mereka merancang kampanye “#SayaPilihBumi” dengan menerapkan prinsip-prinsip retorika secara sistematis. Fondasi kredibilitas (ethos) dibangun melalui keterlibatan Prof. Sari Damayanti, seorang ahli lingkungan ternama, serta kemitraan resmi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, yang memberi legitimasi dan kepercayaan pada pesan mereka. Namun, kredibilitas saja tidak cukup; kampanye ini secara mendalam menyentuh sisi emosional (pathos) masyarakat. Video viral yang menampilkan narasi pilu anak kecil tentang laut yang tercemar dan visual hewan laut yang menderita akibat plastik berhasil membangkitkan rasa empati dan kepedulian kolektif. Dukungan logika (logos) disajikan melalui infografis data yang tajam, seperti fakta bahwa satu orang Indonesia dapat menghasilkan ratusan sampah kantong plastik per tahun, serta perhitungan ekonomi sederhana yang menunjukkan keuntungan beralih ke kantong pakai ulang.

Baca juga: Analisis Model Komunikasi Lasswell dalam Implementasi Vaksinasi COVID-19 di Kecamatan Meukek

Strategi retoris kampanye ini diperdalam dengan adaptasi pesan yang cermat terhadap berbagai segmen audiens. Bagi ibu-ibu, pesan difokuskan pada ancaman mikroplastik bagi kesehatan anak, sementara bagi generasi muda, kampanye dikemas dalam bentuk tantangan media sosial dan desain visual yang menarik. Pedagang tradisional diajak dengan argumen efisiensi biaya. Metafora “Bumi adalah rumah kita bersama” menjadi narasi inti yang mudah dicerna, diperkuat dengan cerita sukses nyata, seperti penjual bakso di Bandung yang beralih ke pembungkus daun pisang. Penyusunan pesan (disposisi) juga dirancang dengan runtut, dimulai dari pengenalan keindahan alam Indonesia, paparan masalah, penyajian solusi, hingga ajakan bertindak yang konkret.

Baca juga: Makna di Balik Medali Analisis Ekologi Media terhadap Penghargaan “The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda” untuk Presiden Prabowo

Meski demikian, kampanye ini menghadapi hambatan retoris seperti skeptisisme dan kuatnya kebiasaan lama. Greenera mengatasinya dengan menyajikan bukti keberhasilan komunitas lokal dan membagikan kantong kain lipat gratis sebagai bentuk intervensi langsung. Hasilnya, setelah enam bulan, kampanye ini menjadi trending topic nasional, diikuti penurunan permintaan kantong plastik di sejumlah ritel, serta peningkatan signifikan dalam kesadaran masyarakat. Kesuksesan “#SayaPilihBumi” membuktikan bahwa teori retorika yang telah ada sejak zaman Aristoteles tetap relevan sebagai kerangka kerja yang ampuh untuk membingkai pesan, memahami audiens, dan secara persuasif menggerakkan perubahan sosial yang berkelanjutan, asalkan diterapkan dengan kreativitas dan konsistensi di semua saluran komunikasi.

Penulis: Euis Rizfa Dewiyanti , Mahasiswa Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *