Orang Tua Cerdas di Era AI: Bukan Sekadar Mengawasi, Tapi Mendampingi

Milnianews.com, Mata Akademisi– Di tengah kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang semakin pesat, anak-anak kini tumbuh dalam lingkungan yang sangat berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Informasi dapat diakses hanya dengan satu klik, dan berbagai aplikasi pintar hadir untuk membantu belajar, bermain, bahkan bersosialisasi. Namun, kemudahan ini membawa tantangan baru bagi para orang tua: bagaimana memastikan anak menggunakan teknologi secara bijak dan aman?

Menjadi orang tua di era digital bukan lagi sekadar mengawasi dari kejauhan. Pengawasan pasif sering kali tidak cukup untuk melindungi anak dari konten yang tidak sesuai, kecanduan layar, atau interaksi online yang berisiko. Justru, peran orang tua harus bergeser menjadi pendamping aktif yang bukan hanya tahu apa yang digunakan anak, tapi juga ikut terlibat dalam pengalaman digital mereka, berdialog secara terbuka, dan memberikan arahan yang bijak.

Pendampingan ini mencakup edukasi mengenai etika digital, seperti bagaimana bersikap sopan di media sosial, memahami batasan privasi, serta tidak tergoda untuk menyalahgunakan teknologi. Selain itu, orang tua perlu mengenalkan bahwa AI adalah alat bantu, bukan pengganti berpikir. Misalnya, anak boleh menggunakan AI untuk belajar, namun tetap harus memahami dan mengolah informasi tersebut sendiri.

Tak kalah penting, orang tua juga perlu menetapkan batas waktu penggunaan gawai yang sehat, serta mendorong anak untuk tetap aktif secara fisik dan sosial di dunia nyata. Kegiatan seperti membaca buku, bermain di luar rumah, berdiskusi keluarga, atau berkreasi tanpa layar harus terus dipupuk agar anak memiliki keseimbangan dalam hidupnya.

Akhirnya, menjadi orang tua cerdas di era AI berarti terus belajar dan terbuka terhadap perkembangan teknologi. Orang tua tidak perlu menjadi ahli, tapi cukup mau memahami dunia digital anak, mendengar dengan empati, dan membimbing dengan kasih. Dengan begitu, anak-anak tidak hanya tumbuh sebagai pengguna teknologi, tapi juga sebagai individu yang bijak, kritis, dan bertanggung jawab.

Penulis: Zahra El Jannah, Guru Sekolah Prstasi  Global-Depok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *