Manajemen Risiko Teknologi Informasi untuk Pengembangan Bisnis

Milenianews.com, Mata Akademisi– Perkembangan teknologi informasi merupakan bentuk transformasi kehidupan yang serba canggih dan cepat untuk segala aktivitas sehari-hari. Salah satu tanda bahwa kehidupan telah menjadi serba cepat dan praktis tidak terlepas dari teknologi bisnis. Informasi dan teknologi digunakan sebagai alat bantu dalam memenangkan persaingan bisnis.

Dalam pengembangan bisnis dengan TI, dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan daya saing. Namun, TI juga dapat menimbulkan risiko bagi perusahaan, seperti risiko keamanan, risiko operasional, dan risiko hukum. Oleh karena itu, suatu perubahan yang terjadi ada manajemen untuk mengatasi/mencegah risiko-risiko yang besar. Penting bagi perusahaan untuk menerapkan manajemen risiko pengembangan bisnis TI.

Manajemen risiko teknologi informasi merupakan proses identifikasi, penilaian, dan penanganan. Proses ini bertujuan untuk melindungi aset TI, menjaga kelangsungan bisnis, dan mencapai tujuan bisnis. Manajemen risiko TI yang baik dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, seperti:

  • Mengurangi kemungkinan kerugian akibat risiko TI

Seperti menerapkan kontrol keamanan, pelatihan karyawan, dan pencadangan data. Langkah-langkah perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko TI yang dapat menyebabkan kerugian besar di masa depan.

  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas

Dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas teknologi yang digunakan, maka akan mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk kepentingan bisnis.

  • Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis

Tunjukkan kepada pelanggan dan mitra bisnis bahwa perusahaan telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi data dan sistemnya. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis. Dengan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis, perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan meningkatkan peluang bisnis.

Buku Managing Risk in organizations karya J.D. Frame (2003) mengatakan bahwa dengan adanya risiko bisnis, maka ada peluang untuk mendapatkan keuntungan dan kerugian. Peluang untuk mendapatkan keuntungan ini, yang seimbang dengan prospek kerugian, memberi energi dan menggairahkan banyak pengusaha. Hal ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan bisnis, yang merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan. Mereka menyadari bahwa tidak ada orang yang berhasil dalam hidup dengan bersikap hati-hati, yaitu dengan menghindari risiko.

Semakin besar risiko yang dihadapi, maka semakin besar pula prospek untung dan rugi yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Namun demikian, TI juga dapat menimbulkan risiko bagi perusahaan, seperti risiko keamanan, risiko operasional, dan risiko hukum. Risiko TI dapat menyebabkan kerugian finansial, kerusakan reputasi, dan gangguan operasional.

Oleh karena itu, manajemen risiko TI menjadi hal yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan. Proses ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

  1. Identifikasi risiko

Pada tahap ini, perusahaan perlu mengidentifikasi semua risiko TI yang dapat terjadi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan yang akan dihadapi oleh bisnis suatu perusahaan dalam berbagai aspek identifikasi seperti human error, kegagalan perangkat keras dan perangkat lunak, serangan siber, dan perubahan regulasi. Risiko dari setiap aspek akan diklasifikasikan sesuai dengan kategorinya masing-masing untuk memudahkan proses selanjutnya.

  1. Penilaian risiko

Pada tahap ini, perusahaan perlu melakukan penilaian risiko TI berdasarkan kemungkinan terjadinya dan dampak yang ditimbulkan. Penilaian risiko dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Potensi tingkat keparahan kerugian dan kemungkinan terjadinya dinilai. Dalam hal ini, kemampuan individu di setiap bidang sangat dibutuhkan untuk memberikan penilaian terhadap risiko yang telah diidentifikasi. Tujuannya agar setiap risiko dapat diprioritaskan dengan tepat.

  1. Manajemen risiko

Pada tahap ini, perusahaan perlu menyusun strategi penanganan risiko TI. Dalam penerapan sistem informasi di perusahaan, penanganan risiko meliputi ketidaksesuaian dengan kebutuhan organisasi, keamanan sistem informasi, dan risiko kegagalan teknologi. Strategi yang digunakan dapat berupa mitigasi risiko, transfer risiko, dan penerimaan risiko. Kunci keberhasilan dalam penanganan sebuah risiko adalah dengan memahami, mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko-risiko di atas. Serta keterlibatan semua pihak terkait dalam proses manajemen risiko.

Studi kasus PT Bank Syariah Indonesia (BSI): Dalam penelitian ini, perusahaan mengalami kebocoran data nasabah dan serangan siber. Risk IT untuk mengelola manajemen risiko teknologi informasi Kerangka kerja Risk IT membantu mengidentifikasi dan mengukur risiko yang dapat terjadi kapan saja. Kerangka kerja ini menawarkan metodologi terstruktur bagi perusahaan untuk mengelola risiko informasi dan teknologi.

Manfaat bagi perusahaan, keberhasilan penerapan manajemen risiko TI sangat penting bagi pengembangan bisnis. Seperti, membantu perusahaan untuk:

  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan TI
  • Manajemen risiko TI dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko TI yang dapat menghambat efisiensi dan efektivitas penggunaan TI. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai strategi mitigasi risiko, seperti menerapkan kontrol keamanan, pelatihan karyawan, dan pencadangan data.
  • Memperkuat kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis
  • Manajemen risiko TI yang baik menunjukkan kepada pelanggan dan mitra bisnis bahwa perusahaan Anda mengambil langkah-langkah untuk melindungi data dan sistem Anda. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan internal dengan pelanggan dan mitra bisnis, sehingga meningkatkan daya saing perusahaan.
  • Manajemen risiko TI yang baik dapat membantu perusahaan untuk memanfaatkan TI secara optimal untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai strategi mitigasi risiko, seperti penerapan teknologi terkini dan pengembangan sumber daya manusia.

Kesimpulan

Manajemen risiko TI merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan untuk mengelola risiko yang dapat atau telah terjadi sehingga dampak buruknya dapat diminimalisir. Untuk mencapai tujuan bisnis, perusahaan sering kali menggunakan teknologi informasi, namun terdapat risiko yang timbul akibat penerapan teknologi informasi yang salah. Oleh karena itu, manajemen risiko TI akan sangat membantu manajemen perusahaan untuk menyeimbangkan dampak dari risiko yang muncul sekaligus mendukung misi dan melindungi aset dari risiko tersebut.

Penulis: M. Nur Bintang S., Mahasiswa STEI SEBI Depok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *