Lupa Itu Normal, Tapi Murojaah Kunci Hafal Al-Qur’an

murojaah al-qur'an

Milenianews.com, Mata Akademisi – Sejak lama, sebenarnya ane ingin nulis tentang pengalaman dan pelajaran yang ane dapatkan saat mempersiapkan diri untuk ikut MHQ 30 Juz tingkat Kota Depok pada 25 Oktober 2024 lalu. Tapi ya gitu deh, tangan ini sering banget malas buat nulis apa yang ada di kepala. Meskipun begitu, akhirnya ane berhasil nulis juga. Sering kali kita terjebak dalam rasa malas atau enggan nulis, padahal banyak banget hal-hal yang bisa kita bagi. Jadi, langsung aja deh, kita bahas topik yang ane pengen sampaikan.

Bismillah.

Baca juga: Allah Mengajarkan Al-Qur’an 

Salah satu masalah yang sering banget dihadapi oleh penghafal Al-Qur’an adalah lupa lanjutan ayat yang udah dibaca atau salah pelafalan, baik itu sengaja atau nggak. Tentu, masalah lupa ini nggak cuma dialami penghafal Al-Qur’an aja, tapi juga banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Lupa itu kan kebalikan dari ingat, dan ingat itu kan salah satu tanda kecerdasan. Jadi, kalau kita bisa ingat sesuatu, berarti kita cerdas, dong. Nah, gimana sih caranya kita ngatasi lupa, khususnya lupa lanjutan ayat atau salah pelafalan pas bacaan Al-Qur’an? Apakah cukup dengan dengerin bacaan yang bener, atau harus dengan mengulang-ulang bacaan kita?

Coba kita ambil contoh simpel aja: Surah Al-Fatihah. Nggak usah dibahas panjang lebar, karena udah jadi hal yang biasa banget bagi siapa aja yang sholat lima waktu pasti hafal surah ini di luar kepala. Sekarang coba deh kita lihat Surah Al-Kahfi. Surah yang sering kita baca tiap malam Jumat, karena Rasulullah SAW ngajarin buat baca dan banyak banget keutamaannya. Waktu kita baca atau hafalin, apa yang kita rasain? Pastinya kita ngerasa gampang banget baca surah ini, seolah-olah setiap hurufnya udah akrab banget sama lisan kita. Kayak air yang mengalir, nggak ada hambatan, gampang banget.

“Alhamdulillah, ada juga surah yang gampang dihafal. Kayak nemuin oase di tengah gurun,” kata teman ane yang lagi ngafalin Surah Al-Kahfi. Bener banget, kunci utamanya itu pengulangan. Kita kan sering banget baca surah ini setiap pekan, makanya rasanya jadi lebih gampang. Bayangin deh, kalau kita mengulangnya tiga kali dalam seminggu, bisa-bisa kita hafal Surah Al-Kahfi seperti hafal Surah Al-Fatihah, tanpa perlu lihat teks lagi.

Bagi penghafal Quran 30 Juz, ada pesan yang terkenal banget, yaitu untuk memurojaah (mengulang) 5 Juz setiap hari. Tujuannya jelas, biar hafalan kita tetap segar dan kita bisa baca ulang seluruh hafalan dalam waktu seminggu. Kalau pengulangan tanpa lihat teks (bil ghoib) terasa berat, ya nggak masalah kalau sambil lihat (bin nazor). Yang penting konsisten dan tetap mengulang setiap pekan. Bahkan kalau hafalan kita belum sampai 30 Juz, kita bisa mulai dengan mengulang hafalan yang kita punya minimal satu putaran setiap pekan.

Mungkin ada yang nanya, “Kenapa harus satu pekan?” “Enggak bisa satu bulan aja?” Sebenarnya sih nggak ada aturan yang baku soal waktu, tapi berdasarkan pengalaman ane, satu pekan itu waktu yang paling ideal. Jadi, kita tetap bisa jaga hafalan kita dan tetap dapet manfaat dari Al-Quran.

Baca juga: Keistimewaan Bulan Haram dalam Islam dan Maknanya bagi Kehidupan Kita

Mari kita terus ingatkan diri kita dan sesama untuk biasain mengulang hafalan ini. Dengan terus mengalirkan Al-Quran di lisan kita, baik yang udah kita hafal atau belum, InsyaAllah banyak keberkahan dan kemudahan yang akan datang. Sebaliknya, kalau kita nggak memelihara hafalan, bisa jadi kita malah kehilangan manfaatnya. Kayak air yang selalu memberi manfaat selama dia mengalir, dan bakal berbahaya kalau cuma tergenang dan nggak mengalir.

Wallahu A’lam.

Penulis: Ja’far Abdurrahim

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *