Mata Akademisi, Milenianews.com – Financial Technology (Fintech) kini bukan sekadar istilah populer, tetapi telah menjadi fondasi transformasi sektor keuangan global. Dari layanan pembayaran digital, investasi berbasis aplikasi, hingga pinjaman peer-to-peer dan blockchain, fintech telah mengubah cara masyarakat berinteraksi dengan uang, dan pada saat yang sama, menciptakan peluang karier baru yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan di masa depan nanti.
Fintech bukan lagi sekadar istilah yang menghiasi media, melainkan telah menjadi tulang punggung yang mentransformasi sektor keuangan global. Buktinya, saat ini kita sering menyaksikan fenomena menarik, hampir semua sektor industri, mulai dari perbankan konvensional, e-commerce raksasa, dunia pendidikan yang terus berkembang, hingga sektor pertanian yang krusial, berbondong-bondong mengadopsi teknologi keuangan dalam operasional mereka.
Baca juga: Ditengah Revolusi Fintech, Prodi TI Jadi Garda Depan Cetak Talenta Masa Depan
Konsekuensi Perkembangan Fintech
Konsekuensinya logis, permintaan akan talenta yang memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi dan sistem keuangan melonjak pesat. Inilah esensi mengapa menjadikan fintech sebagai bagian integral dari peta jalan karir masa depan, terutama bagi generasi muda yang tengah menimba ilmu di perguruan tinggi, menjadi krusial.
Bayangkan seorang lulusan yang menguasai seluk-beluk teknologi, namun buta akan konteks keuangan. Ia akan kesulitan beradaptasi dalam ekosistem bisnis digital yang dinamis dan penuh perubahan.
Begitu pula sebaliknya, mereka yang terampil dalam keuangan konvensional namun gagap teknologi akan tertinggal jauh dari gelombang inovasi. Fintech hadir sebagai jembatan yang menghubungkan kedua dunia ini, dan siapa pun yang mampu berdiri kokoh di tengahnya, akan menjadi talenta yang dicari dan diperebutkan.
Baca juga: Gagas Masa Depan Fintech yang Aman Inilah Inovasi Pendidikan di Cyber University
Peran Cyber University dalam Menyikapi Peluang Karier Fintech
Cyber University sebagai The First Fintech University in Indonesia, tidak hanya memandang fintech sebagai bidang studi semata, tetapi juga sebagai kompetensi lintas disiplin yang wajib dikuasai oleh mahasiswa dari berbagai program studi. Tak hanya mahasiswa Kewirausahaan yang diasah, tetapi juga mahasiswa Teknologi Informasi, Sistem Informasi, bahkan Bisnis Digital.
Mereka diajak menyelami teknologi blockchain, API perbankan, analitik risiko, hingga seni mendesain produk keuangan digital yang inovatif. Hasilnya? Banyak yang berhasil mengembangkan proyek-proyek visioner, seperti aplikasi dompet digital kampus yang memudahkan transaksi, sistem donasi terdesentralisasi yang transparan, hingga pengelolaan keuangan mikro untuk komunitas yang inklusif.
Fintech lebih dari sekadar tren sesaat. Ia mencerminkan cara kerja masa depan, yakni dengan berbasis data yang akurat, adaptif terhadap perubahan, kolaboratif dalam tim, dan berorientasi pada solusi yang efektif. Bahkan profesi-profesi baru yang dulu hanya ada dalam imajinasi, seperti product manager fintech, credit scoring analyst, regtech specialist, hingga ethical hacker untuk sistem keuangan, kini menjadi incaran utama perusahaan-perusahaan inovatif.
Baca juga: Saatnya Fintech Syariah Jadi Game Changer Inklusi Keuangan
Tantangan kita ke depan bukan lagi sekadar bertanya “Apakah Anda siap bekerja di dunia fintech?”, tetapi “Seberapa cepat Anda bisa memberikan kontribusi nyata di dalamnya?”. Fintech adalah masa depan, dan masa depan itu dimulai dari langkah yang kita ambil hari ini. Mari kita sambut revolusi ini dengan tangan terbuka dan pikiran yang siap belajar.
Oleh: Rizki Hesananda, Dosen Program Studi Teknologi Informasi Cyber University
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.