Milenianews.com – Rematik, khususnya rheumatoid arthritis (RA), bukan cuma soal nyeri atau kaku di sendi. Kondisi ini berkaitan erat dengan peradangan yang bisa dipicu dari banyak hal, salah satunya pola makan. Banyak orang nggak sadar kalau apa yang mereka makan justru bisa bikin gejala makin sering kambuh atau makin berat.
Karena itu, paham makanan apa yang harus dibatasi jadi langkah penting buat menjaga tubuh tetap stabil. Dengan kontrol makanan yang tepat, penderita RA bisa lebih mudah mengatur flare, mengurangi pembengkakan, dan tetap punya energi buat beraktivitas. Makanan bukan cuma isi perut, tapi bagian dari strategi ngatur penyakit.
Baca juga: 7 Tips Mengontrol Gula Darah untuk Penderita Diabetes
Pemicu peradangan sering datang dari makanan olahan
Makanan olahan seperti nugget, sosis, kentang goreng, atau fast food memang enak, tapi sering jadi biang kerok flare. Kandungan lemak jenuh, garam tinggi, dan bahan tambahan bikin tubuh cepat bereaksi inflamasi. Kalau dikonsumsi sering, efeknya bisa makin parah mulai dari berat badan naik sampai sendi makin nyeri.
1. Daging merah dan olahan mempercepat respons inflamasi
Daging merah dan daging olahan mengandung lemak jenuh dan senyawa hasil pemasakan panas tinggi yang bisa memancing peradangan. Buat penderita RA, ini bisa bikin sendi makin kaku dan makin sakit. Mengurangi porsinya atau memilih protein yang lebih ringan seperti ikan jadi pilihan yang lebih ramah buat tubuh.
2. Gula dan karbohidrat halus mengacaukan keseimbangan tubuh
Makanan manis dan minuman bergula bisa bikin gula darah naik cepat dan memicu pelepasan zat inflamasi. Akibatnya, tubuh jadi lebih sensitif terhadap nyeri dan pembengkakan. Konsumsi gula yang berlebihan juga bikin berat badan gampang naik, dan itu makin menekan sendi yang sudah rentan.
3. Lemak trans dan omega-6 berlebih pemperbesar risiko peradangan
Lemak trans dari margarin atau makanan cepat saji, ditambah minyak tinggi omega-6 seperti minyak jagung, bisa mempercepat proses inflamasi kalau dikonsumsi kebanyakan. Ketidakseimbangan antara omega-6 dan omega-3 bisa bikin tubuh makin reaktif terhadap peradangan.
4. Asupan garam tinggi memberatkan kondisi sendi
Kebiasaan makan asin bisa memperparah pembengkakan karena memicu retensi cairan. Buat penderita RA, terutama yang pakai terapi steroid, efeknya bisa terasa lebih berat. Mengurangi garam nggak cuma bantu ngurangin inflamasi, tapi juga bikin tubuh lebih nyaman secara keseluruhan.
5. Alkohol menambah beban tubuh dan memperparah gejala
Alkohol bisa bikin dehidrasi dan memperkuat peradangan. Selain itu, alkohol juga bisa mengganggu kerja obat rematik yang sedang dikonsumsi. Buat tubuh yang sudah sensitif, alkohol justru menambah masalah baru.
6. Sensitivitas gluten bisa muncul pada beberapa penderita
Nggak semua orang dengan RA sensitif terhadap gluten, tapi sebagian orang merasa gejalanya lebih ringan setelah menghindarinya. Kalau setelah makan roti atau makanan berbahan gandum tubuh terasa lebih mudah nyeri, mungkin gluten termasuk pemicu yang perlu diwaspadai.
Baca juga: Panduan Berolahraga untuk Penderita Diabetes
Mengatur makanan bukan berarti harus hidup serba terbatas. Justru dengan tahu pemicunya, penderita RA bisa lebih mudah jaga kondisi dan tetap nyaman beraktivitas. Pilihan makanan yang lebih sehat bisa bikin tubuh bekerja lebih ringan dan gejala lebih terkendali. Kadang, perubahan kecil di piring makan bisa bikin perubahan besar di hidup.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













