Melbourne di Tepi Yarra, Kota Modern yang Bernafas Lewat Ruang Terbukanya

melbourne

Milenianews.com – Melbourne, jika dilihat di peta Benua Australia, terletak jauh di selatan sedikit ke timur. Kota ini merupakan ibu kota negara bagian Victoria. Melbourne berada di pantai, di tepi sebuah teluk besar, Port Phillip, dan di perairan yang terhubung dengan Selat Bass, yang memisahkan Benua Australia dengan Pulau Tasmania. Kota Melbourne juga terletak di muara Sungai Yarra, yang membelah kota.

Dari sisi geografis, pemukim yang baru datang dari Eropa pada awal tahun 1800-an memilih tempat ini karena memang menarik. Lokasinya cocok untuk tujuan berlayar dan berdagang ke arah selatan. Cuaca kota ini memiliki empat musim, mirip dengan Eropa, tanahnya subur dan datar, cocok untuk pertanian dan peternakan. Ada akses langsung ke laut yang relatif aman karena posisinya di teluk, serta Sungai Yarra sebagai jalur logistik untuk membawa barang dari pedalaman.

Setelah menjadi pemukiman, wilayah ini berkembang dengan cepat menjadi ramai dan kemudian menjadi kota, berkembang menjadi pusat perdagangan, budaya, dan pemerintahan. Atas alasan itu, saya juga punya keinginan kuat untuk berkunjung. Sebagai kota yang berkembang karena adanya pendatang, suasana Melbourne bersifat multikultural. Kota dan bangunan mengikuti selera Eropa karena merekalah komunitas yang datang pertama. Mereka juga membawa budaya seni, olahraga, dan kuliner.

Baca juga: Yangon, Kota yang Hidup di Antara Masa Lalu dan Doa yang Menggema

Mengunjungi Melbourne menambah wawasan tentang kota modern dengan budaya Eropa yang terpengaruh kuat oleh budaya Asia. Masyarakatnya ramah dan terasa akrab, nyaman. Sistem transportasinya sangat baik, fasilitas publik seperti jalur pejalan kaki, trem, taman kota, bahkan fasilitas untuk pengguna kursi roda tersedia dengan baik. Ada pula kopi, meat pie, dan fish & chips khas Melbourne.

Saya berdiri di tepian Sungai Yarra yang indah dan terawat, salah satu daya tarik wisata utama kota. Sungai ini mengalir sejauh 242 km dari pegunungan di timur Victoria sebelum membelah kota dan bermuara. Sungai ini juga memiliki nilai budaya dan sejarah bagi suku asli dan pemukim awal, dengan jejak yang masih terawat. Sungai sangat bersih dan terawat, di kedua sisi dibangun berbagai taman, hutan kota, dan ruang terbuka hijau untuk publik.

Taman-taman ini menjadi tujuan bagi warga dan wisatawan yang ingin berolahraga, berjalan santai, atau sekadar duduk menikmati keindahan serta mencari ketenangan di tengah kota. Kunjungan ke Sungai Yarra memberikan pengalaman baru dan edukasi bahwa kawasan sungai bisa tampil rapi dengan penghijauan dan taman yang terawat. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sangat dibutuhkan agar sungai tetap indah dan terawat.

Birrarung Marr, dari bahasa suku asli Australia, Aborigin, artinya tepi Sungai Yarra. Kini menjadi nama sebuah taman kota di tepi timur Sungai Yarra, tidak jauh dari pusat kota dan Federation Square. Sebuah ruang publik terbuka yang memberikan identitas modern bagi kota Melbourne.

Di dalam taman ini ada jalur pejalan kaki yang luas, taman yang asri, tepian untuk rekreasi, serta beberapa patung dan seni instalasi kontemporer yang menggambarkan keragaman budaya. Taman ini menjadi lokasi berbagai acara kebudayaan, festival musik, dan termasuk perayaan tahun baru Moomba Festival yang telah menjadi festival internasional.

Melbourne, Swanson Street, dan Flinders Street Station

trem di melbourne

Melbourne merupakan kota modern. Transportasi publiknya terintegrasi, teratur, efisien, dan mampu menjangkau seluruh penjuru kota. Sistem transportasi publik terdiri dari tiga moda: kereta api, trem, dan bus. Fasilitas dan jadwalnya memungkinkan pengunjung mudah menjangkau berbagai tujuan di dalam kota dan sekitarnya.

Trem, atau city tram, menjadi andalan sekaligus simbol kehidupan urban. Jaringan trem di Melbourne adalah yang terluas di dunia, menjangkau hampir seluruh kawasan pusat kota dan daerah pinggiran. Khusus wisatawan, ada layanan City Circle Tram gratis yang mengelilingi area pusat kota, melewati tempat-tempat penting seperti Parliament House, Docklands, dan Flinders Street Station.

Kereta metro saling mendukung trem dalam melayani transportasi warga. Jalur kereta ini berpusat di Flinders Street Station dan Southern Cross Station, membantu menghubungkan pusat kota dengan wilayah pinggiran serta kota satelit di sekitar Melbourne. Bus kota menjadi pelengkap sistem transportasi ini, menjangkau wilayah yang belum dijangkau trem dan kereta api.

Untuk pengunjung dari luar kota, semua moda transportasi bisa diakses dengan mudah melalui sistem pembayaran elektronik Myki Card yang dapat diisi ulang di stasiun dan mini market. Informasi jadwal perjalanan, rute, dan tarif tersedia secara digital atau melalui media informasi di stasiun, sudah dalam bahasa Inggris.

Salah satu jalan utama di pusat kota Melbourne adalah Swanson Street, membentang dari St. Kilda di selatan sampai Victoria Street di utara. Koridor utama kota sepanjang 1,9 km ini menghubungkan beberapa pusat kegiatan penting, perdagangan, perkantoran, pendidikan, serta wisata budaya.

Karena merupakan jalur utama, jalan ini sangat sibuk, bersinggungan dengan banyak jalur bus, dan terdapat jalur trem sepanjang jalan. Swanson Street nyaman untuk berjalan kaki, dengan trotoar yang bersih dan lebar, serta deretan galeri, toko, restoran, dan kafe. Di jalur ini terdapat Melbourne Town Hall, State Library, Flinders Street Station, RMIT University, dan University of Melbourne.

Menikmati Melbourne bisa dimulai dari Flinders Street Station, yang mudah dijangkau dari mana pun tempat menginap. Stasiun ini memberikan kesan kuat, menampilkan gaya arsitektur Edwardian Baroque yang megah dengan ciri khas jam besar di fasad depan serta kubah hijau besar. Dengan jendela melengkung, simetris, warna dinding kuning keemasan, berpadu dengan detail klasik, stasiun ini mudah dikenali dan menjadi salah satu ikon visual kota serta landmark tidak resmi bagi wisatawan.

Di dalam stasiun terdapat ruang tunggu nyaman, kios tiket, gerai minuman, dan jalur kereta tertata rapi dan bersih. Masyarakat Australia memang disiplin dan efisien. Tepat di seberang stasiun ada Federation Square, lapangan publik tempat diadakannya festival kegiatan seni dan budaya. Tak jauh berjalan, terdapat St. Paul Cathedral, bangunan berarsitektur Gothic yang patut dikunjungi. Sungai Yarra ada di sisi lain, dan Swanson Street sebagai jalur utama menambah pengalaman wisata dengan kafe, toko, dan seniman jalanan.

Selain Flinders Street Station, saya juga berkunjung ke Southern Cross Station, stasiun kereta terbesar, tersibuk, dan berpenampilan modern. Terletak di bagian barat kota, stasiun ini menjadi gerbang utama perjalanan transportasi jarak jauh antarnegara bagian.

Baca juga: Jejak Transformasi Uni Emirat Arab: Dari Padang Pasir Menuju Kemakmuran

Dibangun pada tahun 1859 dengan nama Spencer Station, direnovasi besar-besaran di awal abad ini dan namanya diubah menjadi Southern Cross Station dengan tampilan modern dan futuristik. Ciri paling menonjol adalah atap bergelombang besar berbentuk organik, estetis sekaligus ekologis, memungkinkan sirkulasi udara alami dan menghemat energi.

Southern Cross Station seluas 6 hektar, terintegrasi jalur kereta komuter, terminal bus antar kota, trem kota, dan bus dalam kota. Wisatawan yang menjelajah wilayah lain di Australia menggunakan stasiun ini sebagai titik keberangkatan. Dengan perpaduan nilai sejarah yang dipermodern, stasiun ini menjadi lambang kemajuan infrastruktur kota, penghubung masa lalu kolonial dan masa depan yang dinamis, terbuka, serta berani bersaing secara global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *