Milenianews.com – Manipulasi emosional adalah tindakan seseorang untuk mengendalikan atau memengaruhi perasaan dan pikiran orang lain demi keuntungan pribadi. Melansir dari Halodoc, manipulasi semacam ini sering kali sulit dikenali karena dilakukan secara halus dan tidak langsung. Salah satu bentuk manipulasi emosional yang umum adalah gaslighting, yaitu upaya membuat seseorang meragukan ingatan, persepsi, atau kewarasan mereka sendiri.
Pelaku gaslighting mungkin menyangkal peristiwa yang sebenarnya terjadi atau memutarbalikkan fakta, sehingga korban merasa bingung dan tidak percaya pada diri sendiri.
Pelaku manipulasi sering memanfaatkan kelemahan atau rasa tidak aman korban untuk mencapai tujuannya. Melansir dari Alodokter, mereka mungkin menggunakan pujian yang disertai kritik tersembunyi atau mengungkit kekurangan korban di depan orang lain untuk merendahkan harga diri korban.
Baca juga: Pola Abusive dalam Hubungan yang Perlu Diwaspadai
Selain itu, manipulator cenderung mengisolasi korban dari lingkungan sosialnya, seperti teman dan keluarga, dengan mengatakan bahwa orang-orang tersebut tidak memahami atau hanya ingin memengaruhi pikiran korban. Tujuannya adalah agar korban semakin bergantung pada pelaku.
Bagaimana Tanda-Tanda Manipulasi Emosional Bisa Dikenali?
Melansir dari Alodokter berikut tanda yang dapat menunjukkan adanya manipulasi emosional antara lain:
1. Memutarbalikkan Fakta
Pelaku sering kali memanipulasi atau memutarbalikkan fakta untuk membuat korban merasa bersalah atau meragukan dirinya sendiri. Mereka pandai berbohong, membuat alasan, atau menahan informasi penting.
2. Mengisolasi Korban dari Orang Lain
Pelaku berusaha menjauhkan korban dari keluarga, teman, atau dukungan sosial lainnya dengan mengatakan bahwa orang-orang tersebut tidak memahami atau hanya ingin memengaruhi pikiran korban. Hal ini membuat korban semakin bergantung pada pelaku.
3. Membuat Korban Merasa Bersalah
Pelaku sering kali membuat korban merasa bersalah atas situasi yang sebenarnya bukan kesalahan mereka. Mereka menggunakan perasaan bersalah ini untuk mengendalikan perilaku korban.
4. Mengajukan Pertanyaan Pancingan
Pelaku mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memancing korban membagikan pemikiran atau kekhawatirannya terlebih dahulu, kemudian merespons dengan cara yang kurang baik dan memancing perselisihan.
5. Melakukan Perundungan Intelektual
Pelaku memaparkan data atau fakta yang tidak dikuasai korban secara berlebihan, membuat korban merasa tidak mampu dan tidak berdaya dalam mengambil keputusan.
6. Membuat Lelucon yang Menyinggung
Pelaku membuat lelucon untuk menunjukkan kelemahan korban, sehingga korban merasa tidak nyaman atau minder di hadapan orang lain.
Baca juga: Kenali Berbagai Macam Sifat Orang yang Perlu Kamu Hindari
7. Menghindari Tanggung Jawab
Pelaku sering kali berperan sebagai korban untuk menghindari tanggung jawab atas tindakan mereka, membuat korban merasa perlu meminta maaf meskipun tidak bersalah.
Jika manipulasi emosional yang di alami berdampak signifikan pada kesehatan mental dan emosional Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.