Milenianews.com, Jakarta – Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi mempersiapkan fasilitas kesehatan di daerah. Mereka harus mengantisipasi lonjakan pasien virus corona (covid-19) pasca-Lebaran 2020.
“Sejumlah fenomena terjadi menjelang Lebaran di masa pandemi covid-19 tahun ini. Mulai dari mudik yang terjadi lebih awal hingga pekerja migran yang pulang kampung. Beban daerah akan meningkat dalam upaya membendung penyebaran covid-19,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, (12/5).
Baca Juga : Jokowi Singgung Rencana Pelonggaran PSBB
Ketersediaan ranjang di RS rujukan pasien Covid-19 masih sangat kurang
Mengutip data Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Lestari menyebut pemudik yang datang ke Jawa Tengah sejak 26 Maret-9 Mei 2020 mencapai 824.833 orang. Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Kamis, (23/5) mengungkapkan, sudah ada 13.430 orang yang mudik ke wilayahnya.
“Banyaknya pergerakan orang dari satu daerah ke daerah lain di masa wabah covid-19 berpotensi meningkatkan penyebaran virus,” ujarnya.
Menurutnya, isu pelonggaran kebijakan dalam beberapa hari terakhir juga semakin santer terdengar. Hal ini menyebabkan semakin banyak masyarakat yang abai terhadap penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Kondisi ini diperparah dengan belum meratanya fasilitas rumah sakit (RS) di Tanah Air. Berdasarkan data rasio tempat tidur rumah sakit Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) per Minggu, 5 April, Indonesia berada di posisi 41 dari 42 negara dengan rasio ketersediaan ranjang 1 per 1.000 penduduk Indonesia.
Empat provinsi yang dinilai memiliki faslitas rumah sakit lebih baik pun rasio ketersediaan ranjangnya masih rendah. Di DKI saja, rasio ketersidaannya 2,33 per 1.000 penduduk.
Jawa Timur 1,07 per 1.000 penduduk, Jawa Tengah 1,15 per 1.000 penduduk, dan Sulawesi Selatan 1,53 per 1.000 penduduk.
“Dengan kondisi tersebut bila terus menerus terjadi penambahan jumlah terpapar, rumah sakit pun akan kewalahan melayani pasien,” ujar legislator Partai NasDem itu.
Wali Kota Surabaya keberatan dengan pasien Corona yang berasal dari luar kota
Belum meratanya kelengkapan fasilitas sejumlah rumah sakit di daerah, juga akan menimbulkan masalah serius dalam penanganan wabah covid-19. Gejala tidak meratanya fasilitas RS sudah terlihat.
Dalam satu pemberitaan Senin, 11 Mei 2020, Rerie mengungkapkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini keberatan dengan banyaknya pasien asal luar kota yang dirujuk ke rumah sakit di Surabaya. Hampir 50 persen pasiennya merupakan warga luar kota.
Rerie menyebut pergerakan orang yang masif ke sejumlah daerah dikhawatirkan akan memunculkan episentrum baru. Pemerintah diharap segera bisa menemukan solusi untuk menangani masalah ini.
“Tentu saja harus dilakukan melalui kolaborasi antara pimpinan pusat dan daerah serta penerapan strategi yang tepat sehingga kendalanya bisa segera diatasi,” jelas dia.
Menurut Rerie, langkah konkret dalam memperkuat fasilitas kesehatan di daerah sangat dinantikan. Hal ini demi pengendalian penyebaran covid-19 di Tanah Air lebih efektif. (afr)