Milenianews.com – Tahukah Sobat Milenia tentang toxic parents? Toxic parents adalah orang tua yang memiliki dampak negatif pada kesehatan mental anak. Pola asuh yang salah, seperti memaksakan keinginan dan menganggap bahwa orang tua selalu benar, juga termasuk dalam toxic parenting.
Perilaku ini tidak hanya terbatas pada kekerasan fisik tetapi juga mencakup tindakan yang bisa merusak mental anak. Akibatnya, risiko stres, depresi, dan penurunan rasa percaya diri pada anak meningkat.
Penting bagi setiap orang tua dan calon orang tua untuk memahami kesalahan dalam pola asuh. Memahami toxic parenting adalah langkah awal untuk memastikan kesehatan emosional dan mental anak-anak kita.
Baca juga: 5 Tanda Kalau Kamu Berada di Lingkungan Toxic!
Berikut ini, kita akan membahas perbedaan antara toxic parents dan toxic parenting.
Perbedaan antara Toxic Parents dan Toxic Parenting
Toxic parents merujuk pada orang tua yang secara konsisten menunjukkan perilaku yang merugikan anak-anak mereka, baik secara emosional, mental, maupun fisik.
Orang tua ini cenderung manipulatif, mengontrol, atau meremehkan anak-anak mereka, yang berakibat negatif pada perkembangan anak.
Di sisi lain, toxic parenting mengacu pada pola asuh yang secara keseluruhan merusak kesehatan mental dan emosional anak. Pola asuh ini mencakup berbagai tindakan atau kebiasaan yang mungkin tidak disadari orang tua sebagai merugikan.
Pola ini bisa terjadi karena ketidaktahuan atau tekanan sosial yang dihadapi oleh orang tua.
Perbedaan antara keduanya adalah subjek dan skala:
- Toxic parents, adalah individu, yaitu orang tua yang perilakunya merugikan anak.
- Toxic parenting, adalah pola atau metode pengasuhan yang memiliki efek negatif, meskipun tidak selalu disadari oleh orang tua.
Memahami perbedaan ini penting agar kita dapat mengidentifikasi dan menghindari perilaku atau pola asuh yang berbahaya. Selanjutnya, mari kita lihat ciri-ciri dari toxic parents.
Ciri-ciri Toxic Parents
Dampak dari toxic parenting bisa bertahan lama, bahkan hingga anak tumbuh dewasa. Orang tua perlu menghindari perilaku yang dapat merusak perkembangan anak. Berikut adalah beberapa ciri-ciri toxic parents:
1. Egois dan Memikirkan Perasaan Sendiri
Orang tua yang toxic sering hanya memikirkan kebutuhan dan perasaan mereka, tanpa mempertimbangkan perasaan anak.
2. Sering Melakukan Pelecehak Fisik dan Verbal
Orang tua ini cenderung menggunakan kekerasan fisik atau kata-kata kasar untuk mengendalikan anak, yang merusak mental dan emosional anak.
3. Mengungkit Biaya-biaya
Mereka sering mengingatkan anak tentang biaya yang telah mereka keluarkan, sehingga membuat anak merasa bersalah atau berhutang.
4. Kontrol yang Sangat Ketat
Orang tua yang toxic cenderung mengatur setiap aspek kehidupan anak dengan ketat, mengurangi kesempatan anak untuk belajar mandiri.
5. Membicarakan Keburukan di Depan Anak
Orang tua toxic sering berbicara buruk tentang orang lain di depan anak, yang dapat merusak harga diri dan hubungan sosial anak.
6. Membentak Anak
Membentak anak secara berleihan menunjukkan kurangnya control emosi dari pihak orang tua, dan dapat menimbulkan rasa takut, cemas, serta tidak aman pada anak.
Setelah mengenali ciri-ciri toxic parents, kita juga perlu memahami dampak dari toxic parenting. Memahami dampak ini adalah langkah penting untuk menghindari atau memperbaiki pola asuh yang merugikan kesehatan mental anak.
Dampak dari Toxic Parenting
Pola asuh yang beracun dapat menyebabkan berbagai masalah mental pada anak, yang mungkin sulit diatasi.
Berikut adalah beberapa dampak dari toxic parenting:
1. Gangguan Kecemasan
Anak yang dibesarkan dalam lingkungan toxic rentan mengalami kecemasan berlebih karena tekanan yang terus menerus.
2. Self-Esteem yang Rendah
Perlakuan negatif dari orang tua toxic dapat membuat anak merasa tidak berharga, dan mengembangkan pandangan negated tentang diri sendiri.
3. Stres yang Berlebihan
Lingkungan yang penuh tekanan dan control ketat membuat anak lebih rentan terhadap stres, yang bisa mengganggu perkembangan mental dan emosionalnya
4. Percaya Diri dan Rendah
Anak-anak yang tumbuh dalam toxic parenting sering merasa tidak mampu dan kurang percaya diri, karena kekurangan dukungan positif dan penghargaan dari orang tua.
Memahami dan menghindari toxic parenting adalah langkah penting yang harus diambil oleh setiap orang tua atau calon orang tua. Dengan kesadaran dan upaya untuk terus belajar, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan emosional dan mental anak-anak, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi individu yang sehat, bahagia, dan percaya diri.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Teman yang Pura-pura Baik Padahal Toxic
Bahaya toxic parenting terhadap kesehatan mental anak sangat nyata. Orang tua harus berhati-hati dalam menerapkan pola asuh yang tepat. Pola asuh yang salah dapat meningkatkan risiko stres pada anak, menurunkan rasa percaya diri mereka, dan menyebabkan gangguan kecemasan.
Orang tua yang toxic seringkali hanya peduli pada perasaan mereka sendiri, tanpa mempertimbangkan dampak perilaku mereka terhadap anak.
Menghindari pola asuh beracun adalah langkah penting untuk memastikan anak-anak tumbuh menjadi individu yang sehat secara mental. Mari kita belajar dan terus memperbaiki diri sebagai orang tua.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.