Kajian Budaya : Suku Jawa

kajian budaya : suku jawa

Milenianews.com – Suku Jawa merupakan suku yang memiliki jumlah populasi terbanyak dari suku lainnya di Indonesia. Suku yang terkenal dengan keramahan dan kehalusannya ini, menyebar merata di seluruh Nusantara. Biasanya orang Jawa sering menyebut dirinya Wong Jowo atau Tiang Jawi.

Sejarah Suku Jawa

Seperti kebanyakan kelompok etnis Indonesia yang lain,masyarakat Jawa merupakan bangsa Austronesia yang leluhurnya diperkirakan berasal dari Taiwan dan bermigrasi melalui Filipina untuk mencapai pulau Jawa antara tahun 1500 SM hingga 1000 SM. 

Baca juga : Kajian Budaya : Suku Baduy

Namun, menurut studi genetik terbaru, masyarakat Jawa dengan masyarakat Sunda dan Bali memiliki rasio penanda genetik yang hampir sama antara genetik bangsa Austronesia dan Austroasiatik. 

Kerajaan Jawa Kuno

Pengaruh agama Hindu dan Buddha datang melalui kontak dagang di sub benua India. Pedagang dan pengunjung Hindu dan Buddha tiba pada abad ke-5 di tanah Jawa. Agama Hindu, Buddha, dan agama masyarakat Jawa terpadu menjadi filsafat lokal yang unik. 

Penyebaran besar pengaruh Jawa sendiri, terjadi di bawah Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari pada akhir abad ke-13.

Pada tahun 1292, Singasari dihancurkan oleh pemberontakan Kediri di bawah Jayakatwang dan membunuh Kertanegara. Namun, kekuasaan Jayakatwang sebagai raja Jawa segera berakhir ketika dikalahkan oleh menantu Kertanegara, Raden Wijaya dengan bantuan penyerbuan oleh pasukan Mongol pada bulan Maret 1293.

Kemudian, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit di dekat delta sungai Brantas yang saat ini, tempatnya ialah di MojokertoJawa Timur. Kebijakan Kertanegara kemudian dilanjutkan oleh Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk dan Menteri Gajah Mada.

Secara aktif, berbagai kerajaan terlibat dalam perdagangan rempah-rempah. Meskipun bukan penghasil utama dari rempah-rempah, kerajaan-kerajaan ini mampu menimbun rempah-rempah dan akan memperdagangkannya dengan beras. Majapahit dianggap sebagai kerajaan yang terbesar di antara kerajaan-kerajaan ini dan juga memiliki kekuatan agraris dan maritim, menggabungkan penanaman padi basah dan perdagangan luar negeri. 

Kesenian Suku Jawa

1. Pertunjukkan Wayang Kulit

Pertunjukkan wayang kulit merupakan salah satu kesenian suku Jawa yang paling dikenal, karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat suku Jawa. Wayang kulit pertama dibuat dan disebarluaskan oleh Wali Songo.

Wali Songo menggunakan wayang kulit sebagai bentuk dakwah menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Biasanya, pertunjukkan wayang berkisah mengenai permasalahan kehidupan dan apa saja yang bisa dipelajari, misalnya kisah Mahabrata atau Ramayana.

Dalang bertugas memainkan pertunjukkan wayang kulit, disertai dengan musik gamelan khas Jawa. Sebagai pengiring dalam pertunjukkannya, hadir penyanyi bernama Sinden.

Batang pisang untuk menancapkan wayang, kain putih sebagai latar dan lampu sorot menjadi perlengkapan wajib yang harus ada dalam setiap pertunjukkan wayang kulit.

2. Seni Musik dalam Budaya Gamelan

Gamelan merupakan alat musik tradisional suku Jawa yang cukup terkenal. Alat musik ini pada awalnya digunakan oleh Wali songo untuk menyebarkan agama Islam.

3. Tarian tradisional

Beberapa tarian Jawa yang cukup populer hingga saat ini seperti sintren, bedhaya, kuda lumping, dan reog memiliki gerakkan yang beraneka ragam dari mulai yang lemah gemulai hingga cepat.

Tari tradisional ini biasa ditampilkan dalam upacara adat atau kegiatan kebudayaan lain. Tari-tarian ini biasanya juga diiringi dengan musik gamelan.

Baca juga : Mengenal Tradisi Kawin Lari ‘Merarik’ ala Suku Sasak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *