“Nyong kencot, mayuh pada mbadog nggone yu sarini”
Milenianews.com – Pasti sobat milenia tak asing dengan kalimat tersebut, yups bener banget! Itu adalah bahasa Ngapak, tapi tahukah sobat milenia, bahwa bahasa Ngapak terbagi menjadi dua?
Bahasa Ngapak dibedakan menjadi Ngapak bagian utara dan Ngapak bagian selatan, pembagian ini berdasarkan letak wilayahnya.
Baca Juga : Kajian Budaya : Suku Baduy
Pengguna bahasa Ngapak bagian utara meliputi : Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes. Sementara Ngapak bagian selatan meliputi : Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap dan Kebumen.
Lalu apa saja yang membedakan kedua bahasa Ngapak tersebut? Perbedaannya terletak pada nada bicaranya, pengguna bahasa Ngapak bagian selatan cenderung lebih tegas saat berbicara.
Sobat milenial pasti bertanya-tanya, mengapa bahasa Ngapak berbeda dengan bahasa Jawa pada umumnya ?
Sementara itu, terdapat aturan pendisiplinan pada masa kerajaan Mataram, sesuai dengan tingkatan masyarakat. Karena letak Karesidenan Banyumas dan Karesidenan Tegal jauh dari pusat kerajaan. Kedua daerah tersebut tak terpengaruh aturan dari kerajaan.
Namun, menurut pengamat budaya Budiono Herusatoto, bahasa Ngapak adalah bahasa Jawa murni tahap Jawadwipa (ngoko lugu). Sehingga kedua faktor itulah yang membedakan bahasa Ngapak.
Berikut perbedaan kosakata bahasa Ngapak dengan bahasa Jawa :
Bahasa Ngapak | Bahasa Jawa | Arti |
Sega | Sego | Nasi |
Ko | Koe | Kamu |
Nyong/Inyong/Enyong | Aku/kulo | Saya |
Badog | Mangan | Makan |
Kencot | Ngeleh | Lapar |
Njagong | Lungguh | Duduk |
Gimana nih sobat milenia? Informasi tadi pasti menambah wawasan sobat mengenai ragam bahasa daerah.
Baca Juga : Tradisi Unik Budaya Masyarakat Banten
Bersama kita jaga dan lestarikan keanekaragaman bahasa Nusantara, khususnya bahasa Ngapak. REPUBLIK RAKYAT NGAPAK? ORA NGAPAK ORA KEPENAK!(Reporter 2)
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.