Milenianews.com, Leipzig– Kabar gembira datang dari Leipzig Jerman. Sastrawan terkemuka Indonesia, Habiburrahman El Shirazy atau yang akrab dipanggil Kang Abik berhasil mempertahankan disertasi doktornya di Universitas Leipzig pada hari Kamis 11 Desember 2025.
Disertasinya yang berjudul “Sufism and the Theological Resources of Peacebuilding in the Works of Shaykh ‘Abd Halim Mahmud, Said Nursi and Hamka: A Comparative Study” itu berhasil ia pertahankan dengan gemilang dalam sidang terbuka di hadapan Komite Penguji yang terdiri dari tiga guru besar yaitu: Prof. Michael P. Streck, Prof. Emeretus Eckehard Schulz dan Prof. Sebastian Maisel.
Dalam disertasinya, penulis Ayat Ayat Cinta itu mengkaji penafsiran atas teks-teks agama yang dapat dijadikan bahan-bahan teologis untuk peacebuilding dalam karya-karya tiga ulama terkemuka dunia Islam dari tiga negara yaitu Syaikh Abdul Halim Mahmud dari Mesir, Bediuzzaman Said Nursi dari Turki dan Hamka dari Indonesia.
Dalam persentasinya di mimbar sidang terbuka itu, Kang Abik menyampaikan bahwa riset yang ia lakukan didorong oleh dua hal, yaitu tanggung jawab ilmiah dan tanggung jawab kemanusiaan. Menurutnya, membumikan dan mengarusutamakan pemahaman dan pemikiran ulama moderat yang memiliki kapasitas keilmuan, kredibilitas, integritas dan otoritas keagamaan yang tidak diragukan seperti tiga ulama itu adalah sebuah keniscayaan dalam upaya membangun perdamaian sejati dan agar agama, terutama Islam, tidak dibajak dan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Disertasi Kang Abik mendapat pujian dari para guru besar yang menjadi penguji pagi itu. Prof Sebastian Maisel mengatakan, “This dissertation is a highly commendable piece of scholarly work. It is well researched, well argued, and clearly written. It offer significant contributions to Islamic studies, Sufism studies, and peacebuilding scholarship. The author demonstrates strong methodological competence, intellectual maturity, and promising academic trajectory. The work stands as evidence of his ability to engage in complex comparative analysis, handle difficul conceptual material, and produce meaningful interdisciplinary research (Disertasi ini merupakan karya ilmiah yang sangat terpuji. Penelitiannya mendalam, argumentasinya kuat, dan penulisannya jelas. Disertasi ini menawarkan kontribusi signifikan bagi studi Islam, studi Sufisme, dan kajian pembangunan perdamaian. Penulis menunjukkan kompetensi metodologis yang kuat, kematangan intelektual, dan prospek akademis yang menjanjikan. Karya ini membuktikan kemampuannya untuk terlibat dalam analisis komparatif yang kompleks, menangani materi konseptual yang sulit, dan menghasilkan penelitian interdisipliner yang bermakna.”
Sementara Prof. Emeretus Eckehard Schulz menilai bahwa disertasi yang mengunakan multi metodologi dalam analisisnya itu memenuhi standar ilmiah yang ketat dan dapat layak menerima gelar doktoral tanpa syarat. Akhirnya, setelah melakukan sidang ujian nyaris dua jam, Ketua Komite Penguji, Prof Strech mengumumkan bahwa Habiburrahman, sastrawan fenomenal penulis karya-karya best seller Asia Tenggara jebolan Universitas Al Azhar itu, dinyatakan lulus, dan berhak mendapat gelar akademik “Doctor philosophiae” (Dr.phil.) dari Universitas Leipzig dengan yudisium Magna Cumlaude.











