Budaya  

Hari Raya Nyepi, Ini Rangkaian Upacara di Bali yang Penuh Makna

Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali

Milenianews.com, Jakarta – Perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada Kamis (3/3). Hal ini berdasar pada penanggalan atau kalender Saka yang memiliki makna hari kebangkitan, toleransi, kedamaian hingga kerukunan nasional.

Mengutip Tirto.id, I Wayan Suwena dalam “Fungsi dan Makna Ritual Nyepi di Bali” menyatakan, Nyepi berarti sepi atau sunyi. Artinya umat Hindu di Bali menahan diri untuk tidak keluar rumah, menyalakan api, bekerja ataupun mengucapkan kalimat-kalimat tertentu.

Baca Juga : Humble Bragging, Budaya Pamer Ala Generasi Milenial

Oleh karena itu fasilitas publik di Bali tutup sementara. Mulai dari bandara, objek wisata, pendidikan dan lain lain. Hal ini agar umat Hindu khusyuk ketika mengevaluasi diri, meditasi, dan shamadi dalam keheningan. 

Namun, dalam perayaan Nyepi ada beberapa rangkaian ibadah yang harus dilakukan oleh umat Hindu lho sobat milenia.

Melansir dari Kumparan.com, dalam buku Agama Hindu dan Buddha, Harun Hadiwijono, 2010, berikut rangkaian ibadah Nyepi dan maknanya masing-masing:

  • Upacara Melasti atau Melis

Biasanya dua hari sebelum hari raya, umat Hindu Bali akan sembahyang di laut. Hal ini karena umat Hindu meyakini bahwa sumber air mampu mengembalikan kesucian diri seperti menghilangkan kotoran pikiran, perkataan dan perbuatan.

Dalam upacara juga membawa ragam sesajian sebagai simbol dari tiga dewa dalam Agama Hindu. Yaitu Wisnu, Siwa, dan Brahma, serta Jumpana, singgasana Dewa Brahma.

  • Tawur Kesanga

Tepat satu hari sebelum nyepi, umat Hindu harus melakukan rangkaian ibadah Tawur Kesanga. Prosesi ini identik dengan pawai ogoh-ogoh di Kuta Bali.

Ogoh-ogoh sendiri, sebagai gambaran sifat buruk atau jahat dari manusia akan dibuat seseram mungkin, lalu dibakar untuk melenyapkan sifat buruk manusia.

  • Hari Raya Nyepi

Perayaan Nyepi bertepatan dengan mulainya Tahun Baru Saka dan dilakukan selama 24 jam. Dari pukul 06.00 pagi hingga pagi pukul 06.00 esoknya.

Saat Nyepi, berbagai pantangan yang dikenal dengan catur brata dilakukan seperti tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak berpergian dan tidak bersenang-senang.

  • Ngambak Geni

Pada Hari Ngambak Geni dilakukan dengan silaturahmi mengunjungi sanak keluarga, tetangga dan kerabat lainnya. 

Prosesi terakhir ini mengandung makna bebas bebas menyalakan api atau sebagai tanda berakhirnya Catur Brata Penyepian.

Baca Juga : Tradisi Unik Budaya Masyarakat Banten

Dalam prosesi ini terdapat ritual sakral yang secara turun temurun dipercaya mampu menolak bala. Tradisi ini disebut Omed-omedan yang dilakukan muda-mudi Bali dengan beciuman secara bergantian.

Itulah rangkaian upacara di Bali saat Nyepi. Kira-kira prosesi apa yang jadi favorit kamu diatas?(Reporter 1)

 

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *