Milenianews.com – Pernah merasa otakmu seperti jalan tol yang macet, penuh dengan pikiran-pikiran yang berputar tanpa henti? Itulah overthinking. Fenomena ini sering terjadi saat kita terlalu lama merenungkan masalah, skenario, atau pilihan yang belum tentu terjadi. Meskipun terlihat sepele, overthinking bisa berdampak besar pada kesehatan mental dan produktivitas sehari-hari.
Baca juga; Punya Pasangan yang Suka Overthinking? Ini 5 Cara Mengatasinya!
Menurut Profesor Susan Nolen-Hoeksema, overthinking—atau yang dalam psikologi dikenal sebagai rumination—dapat memperpanjang suasana hati negatif dan meningkatkan risiko depresi, terutama pada perempuan. Dalam bukunya Women Who Think Too Much: How to Break Free of Overthinking and Reclaim Your Life (2003), ia menyebutkan bahwa terlalu sering memikirkan masalah tanpa solusi justru membuat seseorang semakin sulit lepas dari emosi negatif.
Overthinking menimbulkan dampak serius bagi kesehatan mental
Banyak orang mengira dengan terus memikirkan sesuatu, mereka sedang mencari solusi. Padahal, sering kali overthinking justru menjebak kita dalam lingkaran kekhawatiran yang tidak produktif. Kita cenderung membayangkan hal terburuk, meragukan keputusan, atau mengulang-ulang kesalahan masa lalu tanpa benar-benar mengambil tindakan untuk mengubahnya.
Nolen-Hoeksema juga menjelaskan bahwa kebiasaan overthinking erat kaitannya dengan gangguan tidur dan kecemasan sosial. Ketika pikiran tak kunjung diam, tidur jadi terganggu, dan ini menciptakan siklus stres yang berulang. Otak tidak mendapat waktu istirahat yang cukup untuk pulih dan berpikir jernih.
Namun, kabar baiknya adalah overthinking bisa dikendalikan. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan diri untuk mindfulness—yaitu menyadari apa yang kita rasakan saat ini tanpa menghakimi. Latihan seperti meditasi, journaling, atau bahkan sekadar berjalan kaki tanpa membawa ponsel bisa membantu menjernihkan pikiran. Selain itu, membatasi waktu untuk memikirkan suatu hal juga bisa jadi strategi efektif.
Overthinking dapat dikendalikan dengan strategi sederhana
Cobalah beri waktu 10–15 menit khusus untuk “worry time”, lalu alihkan fokusmu ke aktivitas lain. Ini bukan berarti mengabaikan masalah, melainkan memberi ruang yang cukup tanpa membiarkan pikiran menguasai seluruh harimu.
Baca juga: 7 Cara Efektif Untuk Mengatasi Overthinking
Mengendalikan overthinking bukan tentang berhenti berpikir sama sekali, tetapi belajar mengenali kapan pikiranmu mulai berputar-putar tanpa arah. Dengan kesadaran, latihan, dan pendekatan yang tepat, kita bisa belajar menyaring mana pikiran yang perlu ditindaklanjuti dan mana yang sebaiknya dilepas.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.