Musik  

Lagu Zayn Did 9/11 Sarat Kandungan Islamofobia, Netizen Minta Spotify Menghapusnya

Lagu Zayn Malik Did 9/11

Milenianews.com – Netizen di twitter ramai membicarakan lagu baru dari Uma Kompton yang berjudul Zayn Did 9/11. Lagu tersebut sudah tersebar di layanan musik Spotify. Lirik di dalamnya memiliki makna yang bersifat Islamofobia.

“Ini sangat menjijikkan. Spotify harus segera menghapus lagu ini,” kata netizen bernama @Pleaseleaveame5, melalui cuitan twitternya, Senin (20/7).

Baca Juga : Lagu terbaru Blakcpink berhasil Catatkan Sejarah di Spotify dan YouTube

Kontroversi tuduhan pun dilayangkan dalam lagu tersebut, bahwa eks anggota One Direction, Zayn Malik penyebab serangan terorisme 9/11 di New York. Lagu ini sebetulnya sudah ada di Spotify sejak 2017 silam.

Lagu Zayn Did 9/11 sudah dihapus di Spotify

Zayn sendiri merupakan seorang berkebangsaan Inggris yang memiliki darah Pakistan. Hal ini yang membuat Zayn kerap menjadi sasaran Islamofobia, meski Zayn sendiri tidak mengklaim dirinya sebagai seorang muslim.

“Sejujurnya, aku tidak pernah menyatakan secara publik apa keyakinan agamaku. Aku tidak mengaku diri sebagai seorang Muslim,” ungkap Zayn, seperti dikutip dari Vogue, pada November 2018.

“Aku percaya apapun keyakinan agama orang, adalah (urusan) antara mereka dan siapapun atau apapun yang mereka jalani. Bagiku, aku punya keyakinan spiritual bahwa ada Tuhan. Apa aku percaya ada neraka? Tidak.”

“Aku hanya ingin menyimpan itu antara diriku dan apapun yang aku yakini. Aku merasa hal ini membuat aku menjalani hidup dengan baik. Jika bertingkah laku baik, aku akan mendapat perlakuan baik. Itu saja.”

Baca Juga : Spotify Akhirnya Luncurkan Fitur Lirik

Spotify harus cepat menghapus lagu Zayn Did 9/11 pada layanannya. Netizen kompak menyebut Spotify telah melanggar aturannya sendiri yang ingin menjaga kontennya dari ujaran kebencian hingga terorisme. Saat ini Spotify sudah menghapus lagu tersebut.

“Spotify tidak mengizinkan konten yang tujuan utamanya adalah untuk menghasut kebencian atau kekerasan terhadap orang-orang karena ras, agama, kecacatan, identitas gender, atau orientasi seksual mereka. Seperti yang telah kami lakukan sebelumnya, kami akan menghapus konten yang melanggar standar itu,” papar Spotify dikutip Pedestrian.TV. (Ahmad Fachrurozi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *