News  

Menapak Jejak LAM: Membangun Masa Depan Akreditasi Teknik dan INFOKOM Indonesia

Milenianews.com, Jakarta – Di tengah derasnya gelombang transformasi pendidikan tinggi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi, satu pertanyaan penting terus bergema: bagaimana memastikan mutu pendidikan tetap terjaga sekaligus mampu menjawab tantangan zaman? Pertanyaan inilah yang menjadi benang merah dalam Seminar “Perjalanan Lembaga Akreditasi Mandiri Teknik dan INFOKOM” yang diselenggarakan pada Rabu (23/7), bertempat di Kantor Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Graha Rekayasa Indonesia, Jakarta Selatan.

Acara ini mempertemukan para tokoh pendidikan nasional, akademisi, dan pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang, dalam suasana yang tidak hanya penuh gagasan, tetapi juga refleksi sejarah dan tantangan masa depan. Diselenggarakan oleh Forum Komunikasi LAM, seminar ini bukan sekadar forum ilmiah, melainkan sebuah ruang kritik, apresiasi, dan arah baru bagi akreditasi pendidikan tinggi teknik dan informatika.

Dalam sesi pembuka, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, mantan Menteri Pendidikan Nasional RI (2009–2014), menyampaikan pidato yang membuka wawasan peserta terhadap landasan filosofis dan yuridis dibentuknya Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM). “LAM adalah bentuk kepercayaan negara terhadap masyarakat profesi dan akademik untuk mengelola mutunya sendiri. Ini bukan privatisasi, tapi partisipasi,” tegas Prof. Nuh.

Ia mengingatkan, bahwa dalam dunia yang semakin kompleks dan terdigitalisasi, mutu tidak bisa hanya diukur dari kepatuhan terhadap standar administratif. Mutu harus dibangun dari dalam: dari visi, nilai, dan komitmen terhadap kualitas berkelanjutan.

Baca juga: Prodi Sistem Informasi UNM Raih Akreditasi Unggul: Tonggak Baru Menuju Kelas Dunia!

Negara Hadir dalam Bingkai Kebijakan

Menambahkan konteks historis, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, Dirjen Dikti 2009–2012, menjelaskan bagaimana proses regulasi dan advokasi lembaga negara turut andil dalam membentuk ruang bagi LAM untuk eksis secara legal dan operasional.

Menurutnya, perjalanan LAM bukanlah cerita tentang otonomi semata, melainkan juga tentang kolaborasi antara negara dan masyarakat profesi. “UU Pendidikan Tinggi 2012 bukan sekadar produk hukum, tapi pernyataan ideologis: bahwa mutu adalah hak dan kewajiban bersama. Di sinilah LAM hadir,” ujar Prof. Djoko.

Ia menekankan pentingnya keberlanjutan kebijakan pendidikan yang tidak terputus oleh pergantian rezim, namun berdiri atas kesepahaman visi kolektif bangsa.

Seminar ini semakin menarik saat dua perwakilan LAM—dari Teknik dan INFOKOM—mengupas bagaimana lembaga mereka tumbuh dalam ruang yang penuh tantangan. Keduanya berbagi pengalaman membangun sistem akreditasi yang tidak hanya berbasis standar nasional, tetapi juga mengacu pada prinsip-prinsip internasional seperti OBE (Outcome-Based Education) dan international benchmarking.

LAM Teknik, misalnya, menekankan pada pentingnya membangun kapasitas asesor dan digitalisasi proses akreditasi. Sementara LAM INFOKOM menggambarkan bagaimana mereka menjembatani antara kurikulum perguruan tinggi dan kebutuhan industri teknologi yang sangat dinamis. “Kami tidak sekadar menilai. Kami mendampingi, menstimulasi, bahkan memotivasi institusi untuk terus tumbuh,” kata perwakilan dari LAM INFOKOM.

Dalam sesi akhir, para jurnalis diberikan ruang untuk menggali lebih dalam melalui sesi tanya jawab terbuka. Isu-isu kritis mengemuka: dari independensi LAM, tantangan pembiayaan, hingga kesiapan LAM menghadapi digitalisasi akreditasi dan masuknya AI dalam dunia pendidikan.

Forkom LAM menanggapi dengan terbuka, menunjukkan semangat transparansi dan partisipatif yang menjadi fondasi lembaga tersebut. Salah satu penegasan penting yang disampaikan adalah bahwa akreditasi bukan akhir, tapi awal dari proses peningkatan berkelanjutan. Dengan tema dan semangat yang dibangun, acara ini lebih dari sekadar seminar. Ia adalah penguatan kolektif atas komitmen menjadikan pendidikan tinggi Indonesia tidak hanya bermutu, tetapi juga relevan dan tangguh menghadapi masa depan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *