Event, News  

DICO Sukses Gelar Seminar AI di Purwokerto, Dorong Guru & Siswa Jadi Inovator

Milenianews.com, Purwokerto – Independence Day Artificial Intelligence Conference berhasil diselenggarakan pada Selasa, 2 September 2025 di Hotel Luminor Purwokerto. Acara yang diinisiasi oleh Digital Creative Community (DICO) ini, bekerja sama dengan UBSI (Universitas Bina Sarana Informatika) kampus Purwokerto, mengusung tema “AI & Hyper-Personalized Experiences” dan menjadi bagian dari Program CerM(AI), atau Cerdas dan Mahir AI, yaitu pelatihan Artificial Intelligence untuk 5.000 guru dan 10.000 siswa SMA/SMK/MA sederajat se-Indonesia.

Kegiatan ini menghadirkan enam narasumber lintas bidang, mulai dari akademisi, praktisi teknologi, pengusaha, hingga profesional di industri perbankan. Mereka berbagi wawasan tentang penerapan AI dalam dunia pendidikan maupun bisnis, sekaligus membuka diskusi bagaimana AI dapat menciptakan pengalaman yang lebih personal dan relevan bagi pengguna.

Baca juga: UBSI Kampus Purwokerto Jadi Pusat Inovasi Digital Regional melalui Seminar AI Nasional

AI Itu Tools, Bukan Jalan Pintas

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para guru yang hadir. Silvia Agustin, Guru Matematika SMK Kesatrian Purwokerto, menilai bahwa AI dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna, namun tetap perlu keseimbangan dalam pembelajaran.

“Sebagai guru, kita harus mengikuti tren zaman sekarang agar pembelajaran tidak monoton. AI bisa jadi alat bantu, tapi tetap harus ada proses belajar dasar, terutama di matematika. Anak-anak jangan hanya tahu jawabannya, tapi juga paham prosesnya,” jelas Silvia kepada media, Selasa (2/9).

Silvia juga menekankan pentingnya keterkaitan AI dengan dunia UMKM.

“Mindset siswa SMK masih banyak yang ingin jadi karyawan. Padahal, tujuan SMK juga untuk mencetak pengusaha muda. Maka penting sekali kalau ada materi AI yang dikaitkan dengan UMKM,” tambahnya.

Sementara itu, Ingga Rossi, Guru Produktif PPLG dari SMKN 1 Purwokerto, menyoroti bagaimana AI sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari siswa, namun guru tetap memiliki peran penting dalam menjaga pola pikir kritis.

“AI itu bagus jika dimanfaatkan dengan benar. Tantangannya adalah bagaimana siswa tetap berpikir kritis dan tidak tergantung sepenuhnya pada AI. Kalau tidak, mereka bisa tahu hasilnya tapi tidak paham prosesnya,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa wawasan dari konferensi membuka perspektif baru, terutama tentang level pemanfaatan AI yang kini sudah mencapai tahap penciptaan.

“Ternyata levelnya sudah bukan hanya menggunakan AI, tapi juga menciptakan. Ini membuka wawasan baru bagi siswa agar mereka bisa melihat potensi lebih jauh dari sekadar pengguna,” ujarnya.

Baca juga: Lewat CermAI, DICO Targetkan 15 Ribu Guru dan Siswa Mahir dan Bijak Gunakan AI

Next Move, Dari Pengguna ke Pencipta

Melalui seminar ini, DICO bersama para mitra berharap semakin banyak pendidik dan siswa yang memiliki literasi AI, tidak hanya sebagai pengguna tetapi juga sebagai inovator. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi dapat diarahkan untuk mendukung pendidikan, bisnis, hingga pemberdayaan UMKM di Indonesia.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *