Pontianak, Milenianews.com – Sebuah kebanggaan tersendiri bagi UBSI Kampus Pontianak yang raih juara 1 Lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) se-Kalimantan Barat. Rosmina dan Fransiska Adriana, mahasiswi semester empat Prodi Sistem Informasi Akuntansi, Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UBSI Kampus Pontianak. Mereka berhasil menyisihkan 35 tim yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di Lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) tingkat Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, di Aula Tedy Katsuri Lanud Supadio. Kamis (25/7).
Kedua mahasiswi ini mengatakan dengan ide produk Syal Tenun Khas Dayak membawa mereka meraih juara 1 dan mendapatkan hadiah. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Brigadir Jenderal TNI Binarko Sugihantyo, selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Pertahanan Provinsi Kalimantan Barat.
“Ide membuat syal tenun khas Dayak ini berasal dari keluarga dan merupakan kerajinan turun temurun yang sebagian besar warga di kampung halaman saya adalah pengrajin tenun”, kata Rosmina dalam rilis yang diterima Milenianews.
Ia menambahkan untuk inspirasi motif tenunan khas Dayak ini awalnya melihat hasil karya orang lain dan dimodifikasi sesuai dengan imajinasi dan kreatifitasnya. Selain itu proses pembuatan syal dibuat dengan menggunakan alat tenun yang sederhana, benang jahit, wol dan nilon. Dan kerajinan tenun sudah menjadi kebiasaan anak-anak suku Dayak sejak tingkat Sekolah Dasar.
Rosmina dan Fransiska mengharapkan dengan membuat syal ini, masyarakat Indonesia lebih mencintai budaya lokal dan senang memakai produk buatan dalam negeri.
Baca Juga : Sima, Mahasiswa UBSI Pontianak Raih Juara 3 Lomba Vocal Solo
UBSI Pontianak Raih Juara 1 dan Mewakili Kalbar di Tingkat Nasional
Setelah persaingan di Kalbar, Rosmina dan Fransiska harus mempersiapkan diri untuk mewakili Kalbar di tingkat Nasional.
“Perjuangan kami belum selesai, kami juga harus mempersiapkan diri melanjutkan kompetisi ini dengan membawa nama Kalimantan Barat ke tingkat Nasional. Maka dari itu kami akan belajar terus dan berusaha memberikan yang terbaik untuk Kalimantan Barat” jelas Fransiska.
Kepala Kampus UBSI Kampus Pontianak, Eri Bayu Pratama mengatakan event seperti ini sangat memberikan dampak positif terhadap generasi milenial. Event ini memicu kalangan mahasiswa dari berbagai kampus di Kalimantan Barat lebih berinovasi dengan karya yang mereka hasilkan.
“Alhamdulillah ini merupakan sesuatu yang patut disyukuri dari beberapa peserta yang ikut dalam kategori Perguruan Tinggi mahasiswa kami dari UBSI Kampus Pontianak dapat mewakili Kalimantan Barat ke tingkat nasional”, ujar Eri.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan bahwa Rosmina dan Fransiska tidak hanya mengharumkan nama Perguruan Tinggi UBSI Kampus Pontianak saja. Akan tetapi nama Provinsi Kalimantan Barat. Saya berharap kedepannya generasi muda milenial dapat terus berkarya, berinovasi, dan konsisten dengan apa yang dilakukan agar dapat mencapai kesuksesan.
“Kami sangat mendukung Rosmina dan Fransiska Adriana, semoga mereka bisa menampilkan yang terbaik. Menang kalah hal yang wajar tapi pengalamanlah yang mengajarkan kita untuk dapat sukses”, kata Eri.
Wakil Rektor Bidang Non Akademik UBSI yang ditemui di Jakarta, Suharyanto mengungkapkan rasa bangganya. Dukungan serta apresiasi pun diberikan kepada kedua mahasiswi yang akan melangkah ke ajang PCTA tingkat nasional itu.
“Dengan mengangkat buda lokal Kalimantan Barat, saya yakin kedua mahasiswa ini dapat meberikan yang terbaik di ajang PCTA tingkat nasional nantinya. Dan semoga ini bisa menjadi contoh dan motivasi bagi mahasiswa atau mahasiswi UBSI lainnya. Selain untuk terus berprestasi , juga agar lebih peduli terhadap budaya tradisional indonesia” tutup Suharyanto