Tony Blair Institute Lakukan Studi Banding Program Makanan  Bergizi Gratis ke Sekolah Bosowa  Bina Insani

Tony Blair Institute melakukan studi banding program makanan bergizi gratis ke Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI), Bogor, Jumat, 20 September 2024. (Sumber: Dok SBBI)

Milenianews.com, Bogor– Tony Blair Institute bersama Kemendikbud Kota Bogor, Puskesmas Tanah Sareal, dan dokter Sekolah Bosowa Bina Insani  hadir dalam audiensi program makan bergizi untuk pelajar di Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor, Jumat (20/9/2024). Acara tersebut  juga dihadiri oleh Ketua Yayasan Aksa Mahmud Melinda Aksa; dan  Penanggung Jawab kantin sehat SBBI, Dedeh Soeria Atmadja.

Penanggung Jawab (PIC) Bosowa School Eko Ariyanto mengatakan, Tony Blair Institute mengunjungi Sekolah Bosowa Bina Insani  untuk mengadakan audiensi terkait program makan bergizi bagi pelajar. “Program ini bertujuan meningkatkan asupan nutrisi siswa melalui proyek percontohan yang dilaksanakan di sekolah. Sekolah Bosowa Bina Insani dipilih sebagai Lokasi uji coba untuk menerapkan berbagai sistem distribusi makanan bergizi.  Beberapa skema yang diuji coba meliputi skema dapur terpadu, dan skema dapur sekolah,” kata Eko Ariyanto dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

Ia menambahkan, selama berada di Sekolah Bosowa Bina Insani  (SBBI), Tony Blair Institute mengunjungi kantin sehat SBBI dan berbincang langsung dengan ahli gizi kantin sehat SBBI, yakni Alfi Nur Azizah S.Tr.Gz  maupun pengelola kantin (chef, pelayan dan kasir).

“Hal-hal yang dibahas antara lain sumber bahan baku, jenis-jenis masakan, snack, minuman, daftar menu per minggu, kandungan gizi tiap-tiap menu, mekanisme pembayaran (cash less)   hingga harga jual makanan dan minuman di kantin sehat SBBI,” ujar Eko.

Baca Juga : Gibran Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Bogor

Setelah itu,  Tony Blair Institute mendengarkan penjelasan secara rinci terkait program kantin sehat oleh ahli gizi kantin sehat SBBI Alfi Nur Azizah S.Tr.Gz  di ruang perpustakaan SBBI. Hal-hal yang dibahas termasuk soal gizi (standar gizi yang diterapkan, proses pengawasan kualitas gizi, dan mekanisme penyusunan menu sesuai standar gizi); kesehatan dan higienitas; operasional dapur; dan rantai pasok bahan baku (proses pengadaan, manajemen rantai pasok dan control kualitas bahan baku).

Kemudian,  Tony Blair Institute  kembali mengunjungi kantin untuk menyaksikan secara langsung para siswa membeli menu makan siang menggunakan kartu e-money dan menikmati makan siang di kantin sehat SBBI. Para tamu dari Tony Blair Institute  juga ikut menikmati menu makan siang yang disediakan oleh kantin sehat SBBI.

“Setelah studi visit tadi  mengenai persiapan proses transisi program makan bergizi , hasil akhir obrolan kami mewakili Yayasan Bosowa Bina Insani  dengan Tony Blair Institute, mereka bilang  standar minimal pengadaan program makan bergizi di SBBI sudah terpenuhi.  Mereka menawarkan berapa skala produksi  (jumlah porsi) yang bisa disiapkan oleh SBBI. Dan kami sudah bebricara dengan Ketua Yayasan Aksa Mahmud Melinda Aksa terkait berapa jumlah porsi yang bisa kami siapkan per hari,” papar Eko Ariyanto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *