Milenianews.com, Jakarta – Jika kita bicara Pop Art, tentu hal pertama yang telintas di kepala adalah gambar ilustrasi Kaleng Sup Campbell karya Andy Warhol yang cukup bikin geger dunia seni kala itu, dan belakangan menjadi tonggak awal terciptanya aliran seni tersebut.
Di Indonesia sendiri, ada sosok Wedha Abdul Rasyid pencipta teknik Wedha’s Pop Art Portrait (WPAP) yang biasanya menjadi keilmuan dasar yang harus dikuasai para mahasiswa desain Indonesia yang baru masuk kampus.
Baca juga: JICAF 2024 Jadi Tempat Nongkrong Seni Ilustrasi Mancanegara
Wedha di era awal ’90-an bekerja sebagai illustrator di Majalah HAI, ia menciptakan gaya gambar yang merupakan gabungan gaya kubisme dan pop art. Dengan muncul secara rutin setiap minggunya di Majalah HAI, gaya gambar ini banyak disukai dan menginspirasi sejumlah illustrator generasi baru. Sehingga kemudian ditahbiskan menjadi makom baru di dunia ilustrasi.
Selain menciptakan WPAP, Wedha juga dikenal sebagai pencipta visualisasi Lupus, sesosok karakter rekaan Hilman Hariwijaya.
Dimana sebelum muncul di novel, layar lebar, serta TV, telah lebih dulu muncul sebagai cerita episodik mingguan di Majalah HAI era akhir ’80 hingga ’90-an.
Wedha adalah sosok yang secara pas membuat ilustrasi karakter yang dikenal cuek, konyol, kadang jahil tapi baik hati itu. Hal tersebut lengkap dengan jambul, balon permen karet, seragam sekolah, dan tas selempang berinisial huruf kanji.
Visualisasi karakter dan logo Lupus sempat begitu populer di kalangan gen X dan milenial awal, seiring dengan popularitas ceritanya.
Sedemikian populer dan ikoniknya ilustrasi Wedha, hingga dari siluetnya saja orang sudah bisa mengenali karakter itu.
JICAF 2024 kembali hadirkan karya Wedha ke mata publik

Pada gelaran JICAF 2024 kali ini, Wedha kembali hadir dengan karyanya ke mata publik. Ilustrator yang mendapat julukan “Bapak Ilustrasi Indonesia” ini akan memamerkan karya-karya ikoniknya.
Khususnya dalam gelaran yang berlangsung dari 19 September – 6 Oktober di The Space Senayan City, Jakarta. Pengunjung juga bisa mendapatkan produk eksklusif dari Wedha dalam bentuk art prints hingga T-shirt.
“Bagi saya, ajang semacam JICAF ini memang sudah waktu dan semestinya diadakan. Sebab saya melihat ada kebutuhan akan adanya sebuah ajang di mana para perupa ilustrasi ini bisa langsung berinteraksi dengan publik. Sebagai illustrator, selama ini saya kebanyakan berkarya di belakang layar. Hal tersebut tanpa tahu bagaimana persisnya karya-karya saya diterima oleh publik,” ungkap Wedha dalam konfrensi pers JICAF 2024 pada Kamis (19/9) di Artotel Gelora Senayan, Jakarta.
Baca juga: Pameran Seni JICAF 2023 Untung Miliaran, Begini Penjelasanya!
Melanjutkan tradisi gelaran sebelumnya, JICAF akan kembali menampilkan karya-karya 100 seniman grafis dari Indonesia dan mancanegara.
Selain memamerkan, karya-karya itu juga akan dijual dan bisa didapatkan langsung oleh pengunjung selama acara ini berlangsung. Pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan perupa lewat sederet program talkshow dan in-booth signing yang diadakan bergantian tiap harinya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













