Milenianews.com, Mata Akademisi– Pinjaman online semakin populer di kalangan mahasiswa karena kemudahan akses dan proses yang cepat. Namun, kemudahan ini seringkali menutupi berbagai risiko yang dapat merugikan mahasiswa. Berikut adalah empat bahaya utama yang perlu diperhatikan:
- Bunga dan Biaya yang Tinggi
Salah satu risiko terbesar dari pinjaman online adalah bunga dan biaya yang tinggi. Banyak platform pinjaman online menawarkan suku bunga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman tradisional. Selain bunga, ada juga biaya administrasi, denda keterlambatan, dan biaya lainnya yang dapat menambah beban keuangan mahasiswa.
Contoh: Seorang mahasiswa yang meminjam Rp1.000.000 mungkin harus membayar kembali Rp1.500.000 dalam waktu satu bulan karena bunga dan biaya tambahan. Jika tidak dapat membayar tepat waktu, jumlah ini bisa terus meningkat karena denda keterlambatan.
- Penagihan yang Agresif
Banyak penyedia pinjaman online menggunakan metode penagihan yang agresif untuk memastikan pembayaran kembali. Hal ini dapat menyebabkan tekanan mental dan emosional bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan. Penagih utang bisa menghubungi mahasiswa melalui telepon, pesan teks, atau media sosial secara terus-menerus. Beberapa bahkan menghubungi anggota keluarga atau teman untuk menekan peminjam agar segera membayar.
- Potensi Penyalahgunaan Data Pribadi
Ketika mengajukan pinjaman online, mahasiswa sering diminta untuk memberikan data pribadi seperti nomor KTP, alamat, dan informasi rekening bank. Data ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah atau jika platform pinjaman tidak memiliki sistem keamanan yang memadai. Penyalahgunaan data pribadi bisa mengakibatkan pencurian identitas atau penipuan, yang dapat merugikan mahasiswa secara finansial dan merusak reputasi mereka.
- Ketergantungan dan Lingkaran Utang
Kemudahan mendapatkan pinjaman online bisa menyebabkan ketergantungan dan lingkaran utang. Mahasiswa yang kesulitan mengatur keuangan mungkin terus-menerus meminjam untuk menutupi pinjaman sebelumnya, yang akhirnya membuat mereka terjebak dalam siklus utang yang sulit dihentikan. Ketergantungan pada pinjaman online dapat merusak kesehatan finansial mahasiswa dalam jangka panjang, menghambat kemampuan mereka untuk menabung, dan mempersulit mereka untuk mendapatkan pinjaman yang lebih besar seperti KPR atau pinjaman usaha di masa depan.
Pinjaman online memang menawarkan solusi cepat bagi mahasiswa yang membutuhkan dana, tetapi penting untuk memahami risiko yang terkait. Bunga dan biaya tinggi, metode penagihan agresif, potensi penyalahgunaan data pribadi, dan risiko ketergantungan adalah empat bahaya utama yang harus diwaspadai. Mahasiswa sebaiknya mencari alternatif lain dan mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman online.
Penulis : Karsono, Mahasiswa STEI SEBI Depok.