Para Pendosa Berkeliling Neraka

Dr. KH. Syamsul Yakin MA. (Foto: istimewa)

Milenianews.com, Mata Akademisi– Ayat yang memberi informasi bahwa para pendosa berkeliling neraka, salah satunya adalah, “Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air mendidih yang memuncak panasnya.” (QS. al-Rahman/55: 44). Di dalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa yang dimaksud berkeliling adalah berjalan cepat.

Syaikh Nawawi berpendapat bahwa para pendosa bolak-balik dari neraka ke air yang kian memuncak panasnya. Kondisi para pendosa yang Allah gambarkan ini, menurut al-Thabari, masih berada di permukaan neraka, bukan di dasar neraka.

Menurut pengarang Tafsir  Jalalain, setiap kali para pendosa itu berteriak meminta tolong, setiap kali itu pula mereka diberi minum dengan air yang panasnya tak terperikan. Syaikh Nawawi menggambarkan bahwa air itu di mata para pendosa tampak seperti air biasa, padahal itu adalah keringat mereka yang mendidih.

Air itu, digambarkan oreh al-Thabari dengan beragam sifat. Pertama, memuncak panasnya. Kedua, memuncak didihnya. Ketiga, telah sampai waktu masaknya. Keempat, sangat dahsyat  didih dan matangya. Kelima, sejak Allah menciptakan langit dan bumi, air itu telah matang dimasak.

Ayat di atas dimaknai oleh Ibnu Katsir  dengan dua pengertian. Pertama, para pendosa ada waktu di mana mereka disiksa dengan pedih di neraka dengan beragam rupa siksaan. Kedua, ada waktu di  mana para pendosa disiksa dengan minuman yang panasnya sama dengan tembaga yang dilebur. Seisi perut mereka hancur terbakar.

Pedihnya lagi, tulis Syaikh   Nawawi, kondisi tersebut berlangsung konsisten, permanen, dan kontinu. Artinya, siksaan itu tidak berhenti, terus berlangsung kendati sudah hancur lebar, lalu berulang seperti semula kemudian disiksa lagi hingga hancur lebur lagi sampai waktu yang tak berakhir.

Ayat di atas dapat diperjelas dengan menelisik ayat lain yang berkorelasi. Pertama, “Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar di dalam api (neraka).” (QS. al-Mukmin/40: 72-73).

Kedua, “Maka bagi orang kafir akan dibuatkan pakaian-pakaian dari api (neraka) untuk mereka. Ke atas kepala mereka akan disiramkan air yang mendidih. Dengan (air mendidih) itu akan dihancurluluhkan apa yang ada di dalam perut dan kulit mereka. Dan (azab) untuk mereka cambuk-cambuk dari besi” (QS. al-Hajj/22: 19-21).

Penjelasan, peringatan, pemberitahuan Allah tentang para pendosa yang berkeliling neraka dan diberi minum air yang panasnya memuncak tak lain adalah nikmat yang bersifat informatif. Tak heran, untuk menegur manusia dan jin, kembali Allah berfirman, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. al-Rahman/55: 45).

Penulis: Dr. KH. Syamsul Yakin MA.,  Dai Lembaga Dakwah Darul Akhyar (LDDA) Kota  Depok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *