Milenianews.com, Rembang – Menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 67 SUTET 150 kV milik PLN di Desa Kabongan Kidul, Rembang, Jawa Tengah, roboh. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (25/2) malam sekitar pukul 23.30 WIB dan menimpa satu rumah.
Pantauan Milenianews.com dilokasi pada Rabu (26/2) siang, kondisi menara terlihat melintang di atap rumah milik warga yang jaraknya sangat dekat dengan menara tersebut. Saat kejadian, warga seketika langsung berkerumun di lokasi kejadian.
Baca Juga : PLN Berikan Kompensasi 20 Persen untuk Tagihan Listrik per Agustus
Sri Jumiati, warga Desa Kabongan Kidul, RT.01 RW.04 yang rumahnya tepat didepan lokasi kejadian mengaku, tidak sadar atas ambruknya menara SUTET itu.
“Buk, didepan rumah ada ramai-ramai, seketika saya langsung bangun dan melihat didepan rumah sudah ramai warga yang berdatangan menonton kejadian itu (ambruknya menara SUTET),” jelasnya.
“Cukup kaget, seketika rame banyak warga yang mendekat, katanya sewaktu roboh ada suara ledakan kencang,” tambahnya.
Sejak kemarin siang, sejumlah petugas PLN sudah bersiaga untuk melakukan proses perbaikan dan evakuasi. Menara SUTET yang roboh ini merupakan jaringan listrik dari PLTU Sluke Kabupaten Rembang.
Penyebab Robohnya Tower Listrik PLN

Arif Setyawan, Manager unit pelayanan pelanggan PLN ULP Rembang mengatakan, robohnya tower diakibatkan dari rusaknya struktur tanah disekitar tower.
Kondisi tersebut disebabkan oleh hujan berkepanjangan yang menyebabkan tanah di sekitar tower tergenang, sehingga berdampak pada kekuatan struktur tanah di pondasi tower jadi melemah.
“Jaringan tower yang menghubungkan PLTU Rembang, ke arah gardu induk Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati. Untuk saat ini yang terdampak ada di dua Kabupaten, yakni Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora. Kabupaten Rembang terdampak mati total, Kabupaten Blora dan Cepu juga mati total,” bebernya.
Selain hujan, kekuatan struktur tanah disekitar tower berkurang akibat aktivitas warga berupa pembangunan kandang.
Pihak PLN Langsung Lakukan Penanganan

Pihak PLN sebelumnya telah memperingatkan warga untuk tidak melakukan pembangunan disekitar tapak tower karena akan membahayakan konstruksi tower dan juga warga yang bersangkutan.
“Normalnya pemadaman sampai Rabu pukul 03.00 WIB sore, saat terdampak sebagian sudah nyala seperti kondisinya saat ini,” terangnya.
Baca Juga : Satelit Galileo Tumbang, Masyarakat Eropa nebeng GPS AS
Sesaat setelah kejadian, tim PLN ULTG Rembang segera fokus pada pengamanan JTM, sedangkan tim ULTG Kudus langsung menuju lokasi Tower 67.
Sampai saat ini tim PLN sedang melakukan persiapan recovery untuk mendirikan Tower Emergency dan investigasi lebih lanjut mengenai penyebab robohnya tower ini. (Minan)