Milenianews.com, Jakarta – Raheem Sterling berkomitmen penuh untuk Manchester City dan menepis rumor-rumor tentang kepergiannya dari Etihad Stadium.

Manchester City dikenai sanksi oleh UEFA, tidak bisa berpartisipasi di Liga Champions selama 2 musim karena melanggar Financial Fair Play.

Selain larangan bermain, City juga mendapat denda sebesar 30 juta euro (Rp. 445 miliar) atas pelanggaran serius ini. Meski demikian, pihak The Citizens akan mengajukan banding.

Jika terbukti benar, larangan tersebut akan membuat City merugi karena berkurangnya pendapatan klub. City berpotensi kehilangan dana sampai 170 juta pounds (Rp. 3 triliun).

Kekurangan tersebut pasti akan menjadi masalah serius. Bisa saja dari pendapatan tersebut digunakan untuk membayar gaji para pemain mewah City.

Manchester City Dikhawatirkan Banyak Ditinggalkan Pemain

Foto : Pemain Manchester City, Raheem Sterling (kiri) dan Kevin de Bruyne (kanan) terlihat sedang melakukan tos saat bermain bersama di Manchester City.

Tidak menutup kemungkinan pemain seperti Sterling, Kevin de Bruyne dan Sergio Aguero akan banyak di lirik klub lain di bursa transfer mendatang.

Bahkan beberapa pemain lain juga akan memutuskan untuk pergi karena tak mau kehilangan kesempatan bermain di Liga Champions.

Kabar tersebut sudah memicu desas-desus kepindahan Sterling untuk menutup kekurangan pendapatan City.

Real Madrid bahkan siap membayar 150 juta pounds (Rp. 2 riliun) untuk mendapatkannya di bursa transfer musim panas nanti.

Namun kabar tersebut ditepis Sterling dengan menyebut bahwa ia akan berkomitmen dengan City. Agen Sterling, Aidy Ward mengatakan, “Raheem semata-mata fokus pada Manchester City dan tidak akan terganggu oleh pembicaraan transfer ke klub mana pun saat ini,” katanya dikutip Daily Mirrors.

Pihak klub Manchester City pun yakin banding mereka melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) akan berhasil. The Citizens pun merasa tuduhan tersebut tidak benar dan tak ada bukti yang ditemukan.

Adjudicatory Chamber memastikan The Citizens bersalah karena mengelabui badan tertinggi sepakbola Eropa itu dengan menggelembungkan pendapatan sponsor mereka antara 2012 dan 2016. (Ikok)